KEBODOHAN DARI SI PENCEMOOH

(Amz 24:9) Memikirkan kebodohan mendatangkan dosa, dan si pencemooh adalah kekejian bagi manusia.


Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus mengasihi kita untuk seterusnya dan selama-lamanya. 


Saudaraku, kita harus waspada dengan dosa yang disebabkan oleh pikiran. Ya, kita pikiran kebodohan pun sudah termasuk dosa apalagi kita melakukan suatu kebodohan. Kita bisa berkata-kata buruk, itu dinilai sebagai dosa. Kita melakukan hal jahat, itu pun dosa. Tapi kita harus sadar bahwa perkataan dan perbuatan yang jelek bermula dari memikirkan kebodohan. Otak menjadi organ yang sangat sibuk. Begitu banyak yang harus dipikirkan dan waspadalah dengan pikiran jahat dan bodoh. Jangan sampai kita terjerembab dalam pikiran yang sia-sia dan menipu. Mengejak orang adalah suatu bentuk dari kebodohan. Buat apa kita ngejek orang? Apa gunanya? Apa manfaatnya? Yang ada justru memperkeruh suasana dan merusak hubungan. Saya melihat begitu banyak kebodohan yang dilakukan di media sosial. Kolom komentar begitu banyak dengan hujatan, hinaan dan ejekan. Ini adalah suatu kebodohan dan itu adalah dosa.


Saudaraku, suatu kebodohan lainnya adalah menuruti emosi negatif. Banyak orang yang mudah sekali marah dan alami darah tinggi. Ini adalah suatu kebodohan. Kita harus belajar tarik nafas dalam-dalam, belajar tenang, belajar mengendalikan diri. Kita harus memenuhi diri dengan kasih Kristus bukan dengan amarah yang meledak-ledak. Kalau jadi orang yang gampang marah, kita akan jadi orang yang mempertontonkan kebodohan pribadi dan itu sangatlah memalukan. Ada orang begitu meledak-ledak saat memarahi pelayan restoran yang dinilai lama dalam menyajikan makanan. Pelayan ini dihina, diejek, dan direndahkan dengan kasar. Pelayan ini hanya mengantarkan makanan. Yang bisa bikin telat kan bisa karena begitu banyak pesanan, bisa jadi bahan masakannya kurang lalu mesti nyari lagi, kokinya harus bikin banyak makanan dan lain sebagainya. Namun sedih sekali, pelayannya kena marah dan emosi orang ini sangat mengerikan. Pengunjung sekitar jadi tidak nyaman dan menilai bahwa orang yang marah itu sangat bodoh, tidak tahu malu dan tidak sopan.


Saudaraku, kita harus menjaga mulut kita tetap bersih. Jangan jadi orang yang suka menghina atau mengejek orang lain. Itu sangat bahaya sekali dan menyakiti orang lain. Kata-kata kasar dan buruk yang kita lontarkan kepada orang lain bisa diampuni tetapi tidak bisa dilupakan. Pasti ada bekas luka yang kita taruh pada diri orang lain. Belum lagi ada orang yang susah mengampuni dan menyimpan akar pahit kepada kita. Wah, kalau begitu efeknya bahaya sekali. Kalau orang keras dipertemukan dengan orang keras, pemarah berselisih dengan pemarah, maka pertengkaran akan sangat berbahaya dan mengerikan. Maka, putuskanlah untuk jadi orang Kristen yang santun dalam berbicara, bertutur kata dengan lemah lembut dan menjaga sopan santun. Jangan jadi pencemooh dan pengejek. Jadilah orang yang mengasihi sesama dengan kata-kata kita.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau melakukan kebodohan dengan mengejek orang lain. 

2. Saya tidak mau jadi orang bodoh, tak tahu malu dan tak tahu sopan santun karena emosi negatif yang meledak-ledak. 

3. Saya mau jadi orang yang santun dalam berbicara, lemah lembut dalam bertutur kata dan penuh kasih.

Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 😇✌️🌸


Kutipan

Pemarah dan pencemooh hanya menunjukkan bahwa dirinya bodoh dan payah.


01-12-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT