MABUK DALAM KEHILANGAN KENDALI

(Amsal 23:33-34) "Lalu matamu akan melihat hal-hal yang aneh, dan hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau. Engkau seperti orang di tengah ombak laut, seperti orang di atas tiang kapal."


Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera dan kasih Tuhan menyertai kita hari ini. 


Saudaraku, saat ini kita diajak merenungkan peringatan dalam Amsal 23:33-34. Ayat ini menggambarkan bahaya dari hidup yang kehilangan kendali—khususnya akibat mabuk dan perilaku sembrono lainnya. Kehilangan kendali atas diri adalah awal kehancuran. Mabuk, dalam ayat ini, bukan hanya soal anggur. Ini adalah gambaran hidup yang dikuasai oleh keinginan daging, kesenangan sesaat, dan ketidakpedulian terhadap Tuhan. Ketika seseorang mabuk, ia mulai kehilangan akal sehat, mengucapkan kata-kata yang kacau, dan menjadi seperti orang yang terombang-ambing di tengah ombak—tanpa arah, tanpa pegangan.


Saudaraku, ada berbagai bahaya apabila kita kehilangan kendali. Pertama, pandangan menjadi kabur. Apa maknanya? Ayat ini berkata, "Matamu akan melihat hal-hal yang aneh." Kehilangan kendali membuat kita tidak bisa melihat dengan jelas mana yang benar dan salah. Kita jadi terjebak dalam ilusi dunia, mempercayai hal-hal yang sebenarnya salah, bahkan mulai membenarkan dosa. Ucapan kita pun menjadi kacau. "Hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau." Kehidupan yang kehilangan kendali sering kali tercermin dari perkataan kita. Kata-kata yang kasar, dusta, keluhan, atau penghujatan keluar begitu saja dari hati yang tidak lagi dipimpin oleh Tuhan. Hidup juga jadi nda stabil. "Engkau seperti orang di tengah ombak laut." Hidup yang tidak memiliki kendali akan mudah terombang-ambing oleh masalah, godaan, dan tekanan dunia. Sama seperti kapal yang tidak memiliki jangkar, kita kehilangan arah dan tujuan.


Saudaraku, apa solusinya? Firman Tuhan mengajarkan kita untuk hidup dalam pengendalian diri, yang adalah salah satu buah Roh (Galatia 5:22-23). Kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, agar Dia yang mengarahkan hati, pikiran, dan langkah kita. Hanya dengan bersandar kepada Tuhan, kita bisa tetap teguh di tengah badai dunia ini. Jangan lagi kita bergaul dengan pemabuk, orang jahat, pembohong dan mereka yang suka kekerasan. Hindari orang-orang yang menjerumuskan kita ke jurang dan belenggu dosa. Kita harus waspada terhadap lingkungan dan pergaulan kita. Jadilah orang-orang yang suka berkumpul dengan saudara seiman yang hidup di dalam Kristus. Di sanalah kita akan semakin bertumbuh dan matang secara iman.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau menjaga pandangan tetap pada kebenaran.

2. Saya mau mengendalikan hati dan ucapan.

3. Saya mau tetap berpegang pada Tuhan di tengah badai.

Tuhan Yesus menopang kita selalu. 😇🙏🏽🌸


Kutipan:

"Hidup tanpa kendali adalah seperti kapal tanpa jangkar—mudah terombang-ambing dan kehilangan arah. Bersandarlah kepada Tuhan agar hidupmu tetap teguh."


21-11-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT