MATI RASA AKIBAT DOSA

(Amz 23:35) Engkau akan berkata: "Orang memukul aku, tetapi aku tidak merasa sakit. Orang memalu aku, tetapi tidak kurasa. Bilakah aku siuman? Aku akan mencari anggur lagi."


Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya ni hari ini? Kiranya kita penuh dengan sukacita ya.. 


Saudaraku, efek dari kemabukan sangatlah berbahaya. Awalnya orang yang meneguk minuman keras akan merasa nda enak dengan rasanya. Tubuhnya pun seolah menolak minuman itu. Tapi seiring dengan seringnya orang minum, maka dia akan merasa biasa aja, malah enak dan nikmat. Orang yang merokok juga awalnya akan batuk dan merasa ga nyaman. Tapi kalau dia hisap lagi dan hisap lagi, nanti dia akan merasa biasa aja, malah merasa enak dan nikmat. Perhatikan, ayat di atas bilang, orang memukul aku, tetapi aku tidak merasa sakit. Ini kondisi yang tidak wajar dan sungguh berbahaya. Jiwanya seolah tidak merasa padahal ada pukulan yang seharusnya membuat dia sakit. Ini menyatakan bahwa orang yang mabuk, orang yang terjerembab dalam dosa akan kehilangan kondisi normal. Mereka harusnya merasa bersalah, hati nurani mereka harusnya berdebar-debar, tetapi ketika suka melakukan dosa, mereka tidak lagi merasa bersalah. Mereka merasa biasa aja dan wajar melakukan dosa ini dan itu. Sungguh bahaya kalau kita membiasakan hidup di dalam dosa sebab awalnya kita merasa ga nyaman tapi lama-lama jadi biasa aja malahan jadi nyaman.


Saudaraku, ayat ini menandakan kondisi pemabuk yang ngeri sekali. Dia sudah dalam kondisi kacau dan malang tetapi dia mengatakan bahwa ia akan mencari anggur lagi. Inilah sifat kecanduan dan adiktif. Orang yang sudah sadar dirinya jatuh dan terbelenggu akan sulit lepas dari rantai tersebut. Ia akan terus bergantung dengan dosa, dosa dan dosa. Orang yang konsumsi narkoba tahu bahwa itu berbahaya dan bisa menjebloskannya dalam penjara namun rasa candu itu membuat dia sulit berhenti. Baru-baru ini saya lihat para tahanan yang sudah masuk penjara malah pesta sabu di dalam rumah tahanan. Ngeri sekali.. Sudah jadi terdakwa, sudah terima vonis hakim, sudah dihukum tapi bukannya tobat malah pesta sabu. Kalau orang tidak menyerahkan hidup pada TUHAN, maka dosa itu akan terus mengekang dan membelenggu hidup seseorang. Ini bahaya sekali..


Saudaraku, di ayat itu juga ada kalimat, bilakah aku siuman? Hal ini menandakan bahwa orang itu ingin segera sadar, ingin segera keluar dari kehidupannya yang begitu rusak dan buruk. Namun ia telah terpenjara dalam ngerinya belenggu setan. Ia sudah sulit berubah, sudah sulit berbenah. Penyesalan datang di akhir. Sungguh sedih sekali, sungguh pedih sekali. Banyak orang berhenti merokok setelah divonis sakit kanker paru-paru dan jantung. Banyak orang berhenti minum anggur dan miras setelah digerogoti penyakit. Banyak orang menyesal saat alami sakit penyakit, bencana dan kesusahan hidup. Hal ini sangat berat dan sulit sekali. Banyak orang akhirnya menyesali hidupnya kemudian mengakhiri hidupnya. Mereka putus asa dan kehilangan harapan. Lihat Yudas, ia memang menyesal telah menjual Yesus tetapi penyesalannya malah dilanjutkan denga tindakan bunuh diri. Hal ini memberi pesan agar kita tidak terjerembab dalam ikatan setan. Jangan bertobat saat kemalangan hidup menimpa. Jangan tunggu hancur dulu lalu bertobat. Sekaranglah waktu yang paling tepat untuk bertobat.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau alami hilang rasa bersalah akibat keseringan hidup dalam dosa. 

2. Saya tidak mau dibelenggu dan diikat oleh kuasa dosa yang sungguh berbahaya. 

3. Saya mau bertobat sesegera mungkin dan tidak menunggu sakit penyakit dan kesusahan hidup menimpa. 

Tuhan Yesus menolong kita. Amin.. 🙏🏽🙏🏽🙏🏽


Kutipan

Belenggu dosa dari si Iblis bisa membuatmu mati rasa terhadap dosa. Segeralah bertobat sebelum engkau terjerembab dalam lumpur dosa..!


22-11-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT