PEMABUK, SI PALING BODOH

(Amz 23:29) Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya? (Amz 23:30) Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran.


Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita penuh dengan sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan.. 


Saudaraku, orang yang suka mabuk dengan nikmatnya anggur adalah orang yang merusak diri. Memang mereka senang dan bersukacita saat meneguk setiap cangkir anggur tetapi di waktu yang bersamaan ia sedang merusak diri bahkan merusak diri dalam jangka panjang. Efek senangnya sesaat, efek rusaknya berkepanjangan. Ini sangat berbahaya... Kita harus belajar menghindari kebiasan yang merusak diri. Tidak hanya mabuk, kebiasaan yang merusak diri pun adalah merokok, bergaul dengan orang jahat, nongkrong ga jelas, narkoba, menonton video porno, seks bebas, gosip dan lain sebagainya. Hal itu sangat buruk dan merusak. Kita harus segera sadar dan segera memperbaiki diri. Jangan jadi orang yang tenggelam dalam nikmatnya dunia ini. Semua itu menipu dan kosong. Harga yang harus dibayar terlalu mahal apabila kita merusak diri demi kenikmatan sesaat. Kita juga perlu sadar bahwa membenci dan sulit mengampuni adalah perilaku merusak diri. Kebencian akan membuat stress dan memicu penyakit kanker, penyakit darah tinggi, dan lain sebagainya. Sungguh, membenci itu merusak diri.


Saudaraku, perhatikan ayat di atas. Dikatakan bahwa pemabuk ini minum anggur sampai jauh malam. Ini memberi pesan bahwa dia bodoh dan tidak bisa mengelola waktu dengan bijaksana. Mereka suka begadang untuk urusan yang ga bermutu dan ga membangun hidupnya. Mereka begadang, merelakan waktu tidur hanya untuk bersukaria dengan anggur. Ini adalah suatu kebodohan yang merusak diri. Banyak orang suka begadang untuk urusan yang tidak penting. Ada yang cuma nongkrong, ngobrol ngalor-ngidul sambil ngopi dan merokok. Ada yang begadang untuk selingkuh dan seks bebas. Ada yang begadang untuk party dan clubbing, joget-joget diiringi musik DJ sambil mabuk, ada juga yang sedang mengonsumsi narkoba, ada yang tawuran di malam hari, balap liar dan lain sebagainya. Sungguh, semua hal itu sangat merusak. Ada pula orang yang main HP terus sampai larut malam, sampai begadang. Dia terus lihat sosial media dan main game. Mereka buang-buang waktu dan tidak bertanggung jawab dengan waktunya sendiri. Mereka abaikan tanggung jawab demi kesenangan yang ditawarkan oleh HP-nya.


Saudaraku, kita harus memiliki pengendalian diri. Jangan sampai kita terbawa arus dunia yang deras ini. Jangan sampai kita hanyut diterpa badai dunia ini. Kita harus berlindung pada gunung batu yang kuat, batu karang yang teguh, Dialah Allah kubu pertahanan dan kota benteng kita. Ya, kita harus melekat dengan Allah supaya kita pun memiliki karakter Allah, salah satunya pengendalian diri. Ini yang sangat penting dan wajib kita miliki. Kita harus disiplin, menahan diri dari godaan dunia yang menawarkan kenikmatan sesaat. Kita harus belajar menderita bersama dengan Kristus demi berjalan di dalam kebenaran. Penderitaan yang kita alami di dunia ini karena iman tidak bisa dibandingkan dengan kemuliaan yang akan Allah nyatakan bagi orang-orang yang setia sampai mati. Kita harus terus hidup benar, suci dan kudus. Kita harus selaras dengan apa yang Tuhan mau, jadi pribadi yang berintegritas dan berjalan di dalam kebenaran.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau melakukan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau merusak diri dengan perilaku buruk. 

2. Saya tidak mau menjadi orang bodoh yang tidak bijaksana mengelola waktu. 

3. Saya mau mengendalikan diri, tidak serupa dengan dunia ini tetapi makin selaras dengan kehendak Tuhan.

Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. 😇😊🙏🏽


Kutipan

Jangan merusak diri dengan kenikmatan sesaat sebab itu semua hanya menuntun pada kehancuran jangka panjang.


19-11-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT