SUKACITA KARENA ANAK HIDUP BENAR
(Amz 23:24) Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia.
Shalom, Saudaraku.. Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita dipenuhi oleh kasih dan kebaikan TUHAN senantiasa..
Saudaraku, penting sekali menjadi orang benar sebab mereka akan membawa sorak-sorak untuk keluarganya, khususnya ayahnya. Sungguh, kebanggaan orang tua yang paling utama adalah melihat anak-anaknya hidup dalam kebenaran. Bukan soal harta atau uang yang diperoleh selama hidup tapi bagaimana mereka menerapkan ajaran yang diberikan oleh ayahnya. Ayah dan ibu menjadi sumber pengajaran yang utama dalam keluarga. Sejak kecil kita sudah dibina, diajar dan dibimbing tentang kebenaran. Orang tua ingin sekali agar kita menerapkan setiap nasihat, didikan dan ajaran yang diberikan. Orang tua ingin agar anak-anaknya bermoral, berkarakter unggul dan membawa manfaat bagi banyak orang. Saya pun sering mendengar harapan dari orang tua tentang anaknya, yaitu agar anak-anaknya jadi orang yang takut akan TUHAN, hidup dalam kebenaran dan jadi berkat di mana pun mereka berada.
Saudaraku, ayah yang benar pasti ingin anak-anaknya juga hidup dalam kebenaran sedangkan ayah yang menyimpang, yang hidup serupa dengan dunia ini hanya ingin agar anaknya sukses dalam pekerjaan, dapat uang banyak dan punya karier yang melejit. Kita harus melatih diri menjadi ayah dan ibu yang selaras dengan kehendak TUHAN. Dunia ini terus menekankan pentingnya harta, uang dan takhta tetapi Allah justru meninggalkan segala kemuliaan dan takhta-Nya yang agung itu. Ia mengosongkan diri dan mengambil rupa sebagai hamba. Ia sama sekali tidak mengutamakan apa yang dikejar oleh dunia ini, yakni kekayaan, kehormatan dan kejayaan. Allah mengutamakan kebenaran, kasih dan keadilan. Inilah moral yang harus kita usahakan dan kita miliki. Dengan demikian, kita juga harus menginginkan sikap dan karakter unggul lebih utama ketimbang kekayaan dan harta melimpah. Kita juga harus utamakan akhlak lebih dari pada tampang atau paras seseorang. Orang tua yang baik pasti menaruh sukacitanya pada karakter yang baik dalam diri anaknya bukan dari harta atau kekayaannya.
Saudaraku, mari kejar bijaksana. Inilah yang perlu kita usahakan dan kita minta dari TUHAN. Jangan hanya minta berkat materi, materi dan materi. Jangan terjebak dengan pola pikir dunia ini yang sungguh menipu. Materi tidak akan membuat kita semakin layak di hadapan TUHAN atau semakin berkenan di hadapan TUHAN. TUHAN ingin kita seperti Raja Salomo yang meminta hikmat dan bijaksana saat TUHAN menawarkan sesuatu kepada Salomo. Perhatikan, ketika Salomo meminta hal yang tepat, maka TUHAN mengaruniakan banyak hal baginya. Tidak hanya hikmat, bijaksana dan kemampuan dalam menimbang sesuatu, tetapi Salomo pun beroleh berkat kekayaan, kehormatan, kejayaan, keamanan, kedamaian dan segala hal yang ia perlukan. Inilah pola pikir yang benar. Maka, jangan jadi orang yang mata duitan, yang mengejar harta lebih dari pada hikmat, mengejar uang lebih dari pada bijaksana. Kita harus utamakan bijaksana agar ayah dan ibu yang telah melahirkan kita beroleh sukacita karena kualitas hidup kita yang makin serupa dengan kehendak Allah.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menjadi orang yang membawa sorak-sorak bagi orang tua karena hidup dalam kebenaran.
2. Saya mau mengutamakan karakter dan sikap yang unggul lebih utama dari pada kekayaan dan harta.
3. Saya mau membuat ayah dan ibu bersukacita karena saya mengutamakan hikmat dan bijaksana.
Tuhan Yesus menopang kita selalu. Amin.. 😊😇😃
Kutipan
Ayah dan ibu menaruh sukacita pada akhlak yang baik dari anaknya bukan dari harta melimpah yang ia miliki.
15-11-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar