BALAS DENDAM, APAKAH INDAH?
(Amz 24:29) Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."
Shalom, Saudaraku… Apa kabarnya hari ini? Kiranya hidup kita selalu limpah dengan ucapan syukur dan kebahagiaan di dalam TUHAN.
Saudaraku, seringkali manusia itu punya sifat timbal balik, kalau dia gitu, saya juga gitu, kalau dia giniin aku, aku juga giniin dia. Kalau si A ulang tahun lalu si B kasih kado, maka ketika B ulang tahun, maka si A akan kasih kado. Inilah hubungan timbal balik namun ini masuk dalam kategori simbiosis mutualisme, yaitu keduanya beruntung, senang dan bahagia. Di sisi lain, ketika si A mengejek si B, maka si B juga ngejek si A. Inilah simbiosis parasitisme, di mana keduanya dirugikan, ga enak hati dan ga seneng dengan perlakuan satu sama lain. Kita harus menghindari simbiosis parasitisme ini. Kalau kita suka mengasihi si A tapi si A belum mengasihi kita, maka jangan kita terpengaruh dengan standar si A. Jangan karena si A belum mengasihi, maka kita yang sudah mengasihi jadi berhenti mengasihi karena melihat sikap si A. Kita ga boleh bertindak berdasarkan apa yang kita terima dari orang lain. Kita harus melakukan segala sesuatu berdasarkan teladan Tuhan Yesus yang selalu mengasihi meskipun tidak dikasihi oleh banyak orang. Kita harus tetap mengasihi meskipun orang belum mengasihi kita. Kita ga boleh memperlakukan orang sebagaimana dia memperlakukan kita. Kita harus memperlakukan orang sebagaimana Tuhan Yesus memperlakukan kita.
Saudaraku, kita harus mengendalikan emosi kita dan jangan sampai kita larut dalam tindakan balas dendam. Tuhan Yesus sama sekali tidak pernah mendorong kita untuk balas dendam. Ia justru menekankan dan mengajarkan pentingnya mengampuni sesama. Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita harus mendoakan musuh kita, memberkati orang yang mengutuk kita dan mengasihi orang yang menganiaya kita. Ini ajaran Kristiani yang luar biasa. Tidak ada balas dendam sebab penghukuman adalah hak TUHAN dan bukan bagian serta tugas kita. Jangan pernah mengambil alih tugas Allah. Tugas kita adalah mengasihi dan mengampuni. Tuhan Yesus mengajar bahwa barangsiapa mengampuni sesamanya maka Bapa di sorga pun akan mengampuni dia tetapi kalau dia tidak mengampuni orang lain maka Bapa di sorga pun tidak akan mengampuni dia. Maka, kalau kita balas dendam, Bapa tidak akan mengampuni kita tetapi kalau kita mengampuni, maka Bapa akan membuang dosa kita ke tubir laut dan tidak mengingat-ingat dosa itu lagi.
Saudaraku, siapa yang lebih adil dan bijaksana, TUHAN atau Saudara? Tentu kita tidak berani menyatakan diri kita lebih bijak dan lebih adil dari TUHAN. Ya, TUHANlah yang Mahaadil dan biarkan TUHAN yang mengambil-alih peran sebagai Hakim. Ingat, orang Kristen harus terkenal karena kasih bukan karena benci, karena memberi bukan mendendam. Kita harus menampilkan dan mencerminkan kasih Kristus lewat pikiran, perkataan dan perbuatan kita. Ada seorang menantu yang dianiaya oleh mertuanya baik secara fisik maupun psikis. Setiap kali menantunya mau pergi beribadah, mertuanya mengatakan bahwa itu buang-buang waktu, sia-sia dan tidak berguna. Lebih baik baginya beres-beres rumah dan merapikan apa yang masih berantakan. Mertuanya sangat benci kepada menantunya namun menantunya rajin mendoakan mertuanya. Suatu kali rintihan tangisnya tidak bisa tertahan saat ia berdoa kepada TUHAN. Mertua penasaran dan sambil mengarahkan telinganya di balik pintu, ia mendengar menantunya mendoakan dia dengan doa yang baik, manis dan indah. Mertuanya tersentuh dengan kalimat yang dinaikkan dalam doa menantunya dan Roh Kudus bekerja dalam hati mertuanya. Mertuanya pun mengakui kesalahannya, menyesali dosanya dan mulai belajar tentang siapa Yesus dari menantunya. Sungguh indah.. Mari kita memberkati orang yang mengutuk kita, mendoakan orang yang berbuat jahat kepada kita.
Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau memperlakukan orang sebagaimana dia memperlakukan saya tetapi saya mau memperlakukan orang sebagaimana Kristus memperlakukan saya.
2. Saya tidak mau balas dendam sebab penghukuman adalah hak Tuhan bukan saya.
3. Saya mau mendoakan orang yang berbuat jahat kepada saya dan memberkati orang yang mengutuk saya.
Tuhan Yesus menjamah hati kita. Amin.. 🤝✍️✌️
Kutipan
Jangan balas dengan jahat tetapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan, kasih dan ketulusan.
17-12-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar