KHASIAT DARI TEGURAN
(Amz 25:12) Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan sukacita dari sorga mengalir senantiasa dalam hidup kita.
Saudaraku, menegur adalah tindakan yang seringkali sulit dilakukan oleh banyak orang. Orang lebih suka mengeluh di belakang dari pada menegur di depan. Kebiasaan ini membuat orang memendam kekesalan dan suka bergosip. Ini tindakan buruk dan negatif. Kita harus belajar untuk menegur kalau ada yang salah atau ga beres. Jangan cuma ngeluh di dalam hati. Memangnya mengeluh di dalam hati bisa menyelesaikan persoalan? Tentu tidak. Tetapi ketika kita menegur orang yang bersangkutan, maka ada tindakan baik menuju perbaikan. Kalau motivasi kita benar, jujur dan tulus, maka sampaikan saja teguran itu tanpa rasa takut. Banyak orang ga mau menegur karena takut dibenci atau dijauhi. Itu pola pikir yang keliru dan menyimpang. Jangan biasakan diri ini terima pemikiran yang keliru semacam itu. Kita harus belajar sampaikan teguran demi membangun sesama, demi kebaikan bersama.
Saudaraku, kita juga perlu menyediakan telinga dan hati kita untuk menerima teguran. Memang banyak orang yang ga suka ditegur dan menolak teguran tersebut namun orang yang membuka hatinya dengan lapang terhadap teguran adalah orang yang punya potensi besar untuk bertumbuh dalam hikmat. Ada hal menarik, yaitu orang bijak justru suka teguran tetapi orang bodoh membenci teguran. Sebenernya yang butuh teguran adalah orang bodoh tetapi dia menolak teguran, akhirnya kebodohan menetap dalam dirinya. Di sisi lain, orang bijak yang menerima teguran akan semakin bijak. Ini luar biasa. Kalau kita mau semakin bijak, maka terimalah teguran. Kita harus bisa ambil positif buang negatif (APBN). Meskipun kedengaran menyakitkan, namun teguran itu mengandung banyak khasiat. Ya, kayak obat yang rasanya pahit tapi mampu menyembuhkan penyakit di dalam tubuh.
Saudaraku, kita perlu memiliki keseimbangan dalam menerima dan memberi teguran. Kalau kita merasakan manfaat baik dari menerima teguran, maka kita juga harus mau memberi teguran. Sebagai orang yang menerima teguran, kita harus memiliki kerendahan hati. Jangan pernah merasa lebih hebat dan lebih baik dari orang lain supaya kita tidak sombong lalu menolak teguran dari orang lain. Sikap rendah hati membuka ruang belajar bagi kita untuk menjadi semakin baik dari hari ke hari. Lalu, sebagai pemberi teguran, kita harus melakukannya dengan bijaksana dan penuh kasih. Jangan menyerang orangnya tapi perbaiki karakternya. Jangan hina fisiknya karena kita benci kepadanya tetapi fokus dalam memperbaiki kelakuan. Teguran itu harus murni untuk memperbaiki orang bukan menyerang personal. Kita harus menyampaikannya dengan maksud murni dan tulus, dengan cinta kasih bukan dengan balas dendam.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menegur orang lain dari pada menyimpan keluhan di dalam hati.
2. Saya mau membuka hati dengan lapang saat menerima teguran dari orang lain.
3. Saya mau memiliki keseimbangan dalam menjadi penerima dan pemberi teguran.
Tuhan Yesus menjamah kita. Amin.. 😃😇😊
Kutipan
Teguran membuat kita semakin baik dari hari ke hari.
29-12-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar