KONDISI LADANG SI PEMALAS
(Amz 24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (Amz 24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai sejahtera dan sukacita dari Allah selalu melimpah atas hidup kita..
Saudaraku, ladang dan kebun anggur bicara soal potensi. Ya, kita semua punya potensi, kemampuan dan bakat. Tapi buat apa kalau ga kita kembangkan? Buat apa kalau kita ga gunakan? Buat apa? Kebodohan adalah saat potensi dan kemampuan diperbudak oleh kemalasan. Orang bodoh adalah orang yang punya uang 1 miliar tapi tidak mau keluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Uang itu dibiarkan saja, dicuekin dan diabaikan. Itulah kebodohan. Kita tidak boleh menjadi orang bodoh semacam itu. Jangan abaikan potensi dan kemampuan yang kita miliki. Jangan menjadi orang yang malas. Orang malas bukan punya masalah sama kemampuan tapi sama kemauan. Banyak orang tidak bisa maju bukan karena bodoh tapi karena malas. Inilah penyakit yang lebih berbahaya dari kebodohan. Kita harus lawan dan atasi kemalasan. Jangan cuma rebahan, main game, main media sosial. Jangan biasakan diri bersenang-senang dan bermalas-malasan. Kita harus rajin mengembangkan potensi dan kemampuan yang kita miliki.
Saudaraku, ladang dan kebun anggur adalah suatu potensi besar yang harus diurus, dikembangkan dan digarap. Artinya kita harus punya tanggung jawab dan kebijaksanaan dalam mengelola itu semua. Jangan jadi orang yang suka lepas tangan. Orang begitu cuma pengen hasilnya tapi ga mau jalanin prosesnya. Ini adalah bentuk kemalasan yang mengerikan. Kalau kita punya rumah, kita harus urus rumah itu sedemikian rupa hingga rapi dan bersih. Kalau kita punya kerjaan, maka tuntaskan semua tugas yang dipercayakan kepada kita sampai beres dan dengan hasil yang berkualitas. Kita semua punya uang dan kita pun harus belajar untuk mengembangkannya, entah ditabung, deposito, asuransi, investasi atau hal lainnya. Kita harus aktif dalam berkembang. Jangan malas, jangan pasif, jangan cuek. Kita harus jadi sumber daya manusia yang unggul, berdaya guna dan semangat dalam mengembangkan potensi. Kita harus bertanggung jawab dan bijaksana.
Saudaraku, lihat ayat di atas, suasananya begitu mengerikan, ada onak, jeruju dan kerobohan. Ini menggambarkan kehancuran akibat kemalasan dan kelalaian. Semua potensi yang kita miliki, kalau kita abai dan cuek, maka tidak akan berguna. Seperti onak, itu akan menyakiti kita dengan tajam dan durinya. Seperti jeruji, hanya menampilkan kondisi memprihatinkan, penuh semak belukar dan semak berduri. Kerobohan, sungguh menggambarkan kehancuran karena tidak diurus dan tidak diperhatikan. Jangan biarkan hal itu terjadi dalam hidup kita. Kita harus tekun menjaga segala sesuatu. Kita harus rawat, pelihara dan lestarikan apa yang kita miliki. Jangan sampai ada onak, jeruju dan kerobohan lagi. Jangan, jangan, jangan...! Kita harus terus-menerus menjaganya. Kita juga tidak boleh mengatakan selesai terhadap peningkatan karakter. Belajar untuk menjadi rajin tidak ada akhirnya, tidak akan pernah selesai. Selalu ada ruang bagi kita untuk memperbaiki diri dan meningkatkan potensi diri. Karena itu, kita butuh ketekunan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau memperbudak potensi dan kemampuan yang saya miliki dengan kemalasan.
2. Saya mau memiliki tanggung jawab dan bijaksana dalam mengelola potensi yang saya miliki.
3. Saya mau tekun mengembangkan potensi dan kemampuan agar tidak ada onak, jeruju dan kerobohan dalam diri saya.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 😊🙏🏽😃
Kutipan
Kemalasan hanya akan menumbuhkan tanaman berduri. Engkau akan menyesal ketika ladangmu dipenuhi onak dan jeruju.
18-12-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar