MENYELESAIKAN KONFLIK
Amsal 25:9-10 (BIMK) Salah faham dengan kawanmu, selesaikanlah hanya dengan dia, tetapi rahasia orang lain janganlah kaubuka. Sebab, nanti engkau dicap sebagai orang yang bocor mulut dan namamu cemar seumur hidup.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya, Saudaraku? Kiranya hati dan pikiran kita senantiasa berlimpah dengan kasih Kristus.
Saudaraku, sebagai manusia yang suka berinteraksi, kita pasti pernah alami salah faham dengan orang lain. Salah faham itu ternyata membuat hubungan kita dengan dia jadi renggang, retak bahkan putus. Hal tersebut sangat disayangkan kalau benar-benar terjadi. Kita harus mencegahnya dengan cara menyelesaikan salah faham itu bukan menundanya. Banyak orang menunda-nunda sehingga masalah sepele berubah jadi masalah besar, masalah sederhana berganti jadi masalah rumit. Kenapa? Karena menunda-nunda. Kalau ada masalah, ya segera beresin. Kalau mau damai, kira harus introspeksi diri, mengakui kesalahan dan meminta maaf sehingga hubungan bisa pulih dan baik kembali. Ini adalah kunci dari pemulihan hubungan, yaitu menyelesaikan konflik dengan mengakui kesalahan pribadi dan meminta maaf.
Saudaraku, beberapa orang malah menyimpan kesalahan orang lain dan menaruh dendam terhadap musuhnya. Bukannya menyelesaikan masalah, dia malah memperkeruh keadaan. Rahasia yang pernah yg ia ketahui saat menjadi teman ternyata bocor ketika mereka berselisih. Rahasia yg harusnya dijaga oleh kedua pihak ternyata disebar dengan sengaja karena hubungan yg sudah retak. Hal ini sangat membahayakan. Bocor mulut merupakan sikap yg sangat tidak terpuji. Pertama, musuh kita akan sangat marah terhadap tindakan tersebut. Kedua, hubungan dengan musuh akan semakin memanas dan hancur. Ketiga, orang akan memandang buruk diri kita karena kita ternyata bocor mulut dan memiliki sikap pendendam. Karena itu, berhati-hatilah saat berselisih dengan orang lain.
Saudaraku, saat saya berselisih dengan orang lain, saya tidak mau menyebar rahasianya sekalipun saya tau ada rahasia penting di antara kami berdua. Rahasia itu harus tetap jadi rahasia sekalipun kelak ada keretakan hubungan. Jangan sampai kita mengkhianati janji menjaga rahasia. Hal itu terus mengikat meski hubungan sudah lagi tidak melekat. Jangan biarkan diri menjadi cemar karena tindakan bocor mulut. Jadilah penjaga rahasia yg handal. Oleh sebab itu, hindari benci sebab kebencian sering memicu tindakan membuka rahasia dan aib seseorang. Kedua, hindari gosip sebab sering terjadi banyak keceplosan saat gosip sedang berlangsung. Ketiga, miliki komitmen untuk menjaga rahasia sekalipun kondisi hubungan sedang tidak baik-baik saja. Mari kita jaga nama baik diri kita melalui sikap menjaga rahasia orang lain.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dah mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau segera menyelesaikan konflik dengan mengakui kesalahan dan meminta maaf.
2. Saya tidak mau menjadi orang yang bocor mulut.
3. Saya mau menjaga rahasia orang lain meski hubungan dengan dia sedang tidak baik-baik saja.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 😊😇😃
Kutipan
Menyelesaikan konflik tanpa membocorkan rahasia adalah wujud kebijaksanaan.
27-12-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar