ORANG MALAS PASTI MISKIN

(Amz 24:33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," (Amz 24:34) maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.


Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita penuh dengan sukacita dan damai sejahtera..

 

Saudaraku, kemalasan itu nampaknya ga membahayakan tapi kalau dibiarkan, lama-kelamaan akan membawa dampak buruk yang berkepanjangan. Banyak orang susah dapet kerja karena apa? Karena dulunya malas. Dia malas belajar, malas baca buku, malas beribadah, malas bantu orang tua dan malas dalam banyak hal. Efeknya apa? Dia dapat nilai buruk saat sekolah dan kuliah. Dia ga punya pengalaman jadi relawan atau magang. Kenapa? Ya karena males. Orang males itu kelihatannya memang aman-aman saja di awal tapi akhirnya akan ribet sendiri, akan susah dan akan berdampak buruk bagi masa depannya. Kita harus mewaspadai rasa malas sedini mungkin. Jangan biarkan rasa malas melekat dalam diri kita. Ingat, efek jangka panjangnya sangat amat berbahaya, sangat buruk. Orang malas kelihatan enak di masa kini tapi menderita di masa depan sedangkan orang rajin kelihatannya menderita di masa kini tapi akan bersenang-senang di masa depan.


Saudara, mari perhatikan kembali ayat di atas. Digambarkan bahwa orang malas itu suka tidur, suka melipat tangan, lalu tidur lagi. Ini sangat mengerikan. Banyak orang sukanya rebahan, santai-santai dan tidak produktif. Ini sangat memprihatinkan. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu yang kita miliki. Kita harus membuka tangan dan bergerak. Banyak hal yang bisa kita kerjakan kalau kita rajin. Tapi kalau kita malas, 1 kerjaan pun tidak bisa kita selesaikan. Kita harus disiplin dalam mengelola waktu. Jangan pakai sebagian besar waktu untuk bersantai, rebahan dan tidur. Pakailah waktu untuk belajar, bekerja dan mengembangkan kapasitas kita. Jadilah berkat bagi orang lain, tawarkan bantuan dan jadilah bermanfaat buat orang sekitar. Jangan biarkan diri ini malas sebab kita hanya akan jadi beban di kemudian hari. Kita harus sadar, bangkit dari kemalasan.


Saudaraku, sadarlah bahwa kemalasan itu ada konsekuensinya, yaitu kemiskinan. Banyak orang alami kemiskinan karena sifat malas yang ia miliki sejak kecil, remaja, pemuda bahkan hingga dewasa. Mau putar waktu, tidak bisa, mau berubah jadi lebih baik, sudah susah. Akhirnya ia hidup menderita dalam kemiskinan. Mengubah diri itu tidak mudah tapi layak untuk diperjuangkan. Jangan betah dengan kondisi yang nyaman karena kemalasan. Kita harusnya gelisah kalau kita cuma tiduran, rebahan sambil liatin sosial media. Kita harusnya segera sadar dengan kondisi itu. Jangan biarkan waktu terbuang sia-sia. Mulailah atur waktu kita sedemikian rupa. Rencanakan kegiatan harian untuk bekerja, belajar, baca buku, baca Alkitab, berdoa, bersekutu dan lain sebagainya. Kalau kita berencana, pasti kita akan menemukan banyak kegiatan penting yang bisa kita kerjakan. Maka, jangan malas buat rencana kegiatan harian sebab hal itu pasti menolong kita untuk bisa lebih produktif dan rajin.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya tidak mau membiasakan diri jadi orang malas. 

2. Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu dan kesempatan. Saya mau produktif dalam menggunakan waktu yang ada. 

3. Saya mau buat rencana kegiatan harian supaya saya rajin dan tidak malas.

Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 🙏🏽🙏🏽🙏🏽


Kutipan

Kemiskinan adalah upah bagi orang malas.


19-12-2024

Rialdi pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT