ORANG SETIA ITU LANGKA
(Amz 25:13) Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita baik dan sehat semua ya..
Saudaraku, banyak banget orang Indonesia yang ingin ke Eropa atau Amerika Serikat supaya bisa merasakan enak dan sejuknya salju. Salju di musim panen memiliki makna kesegaran. Ya, hamba yang setia adalah kesegaran bagi tuannya. Kalau kita jadi pemimpin dan punya pegawai yang setia, enak nda? Wah, pasti senang banget dan kita akan sangat bersyukur memilikinya. Banyak orang baik tapi siapa bisa mendapatkan yang setia? Orang setia itu langka sehingga kalau kita mendapatkannya, kita tidak boleh menyia-nyiakan berkat itu. Kita harus menjaga hubungan baik dengannya, memperlakukannya dengan hormat dan penuh kasih. Orang setia itu sudah langka. Kita harus terus jaga hubungan, saling menghormati dan menghargai. Jangan berlaku kasar dan merendahkan pegawai kita. Jangan lihat posisinya tapi lihat karakternya yang setia, sehingga kita menaruh hormat dan penghargaan baginya.
Saudaraku, kalau orang sudah disebut setia, maka ia sudah diuji lewat waktu dan jalan yang berbatu. Meski hidup susah dan sulit, menderita dan alami banyak pergumulan, ia tetap mengabdi kepada tuannya dan tidak pernah meninggalkan tuannya. Banyak orang undur diri dan kabur dari kantor karena merasa kantor sudah bermasalah, banyak utang dan hadapi banyak kesulitan. Ya, hal itu normal dan wajar dan memang banyak yang melakukan hal itu. Tapi siapa yang bertahan di tengah kondisi sulit? Siapa yang masih setia ketika pemimpinnya sedang hadapi banyak masalah? Itu ga banyak, itu langka, itu hampir ga ada. Orang seperti inilah yang harus kita hargai, hormati dan teladani. Kita harus miliki ketabahan hati sekaligus kesetiaan. Kalau kita setia di masa-masa baik dan penuh bahagia, itu mah biasa saja, semua juga bisa. Tapi kalau engkau setia di tengan kesulitan dan himpitan, maka engkau akan dipuji-puji oleh tuanmu.
Saudaraku, sebagai orang Kristen, kita pasti hadapi kesulitan dan hambatan apalagi kalau kita memberitakan Injil. Di situlah kita akan dapatkan penolakan dan cercaan dari orang lain. Apakah kita mau? Banyak orang ga mau menderita, banyak orang tidak mau pikul salib. Ini sudah menandakan bahwa kita orang yang tidak setia kepada Tuhan. Giliran memohon berkat dan menerima berkat, kita mau dan kita semangat tapi giliran sangkal diri dan pikul salib, kita ga mau, kita ogah, kita takut. Kesetiaan kita kepada Tuhan diuji lewat penderitaan saat memberitakan Injil. Kalau kita kapok beritakan Injil karena dihina dan dijauhi orang, maka kita bukan golongan orang yang setia tetapi kalau kita tetap memberitakan Injil meski dijauhi, dihina, direndahkan dan ditolak, maka kita masuk golongan orang yang setia dan kita senantiasa menyenangkan hati Tuhan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau menjadi orang setia yang memberi kesegaran bagi atasan saya.
2. Saya mau jadi orang yang setia meski hadapi kesulitan dan himpitan.
3. Saya mau jadi orang yang setia memberitakan Injil meski dijauhi, dihina dan ditolak orang.
Tuhan Yesus menjamah hati kita. Amin.. 😊😇😃
Kutipan
Orang disebut setia karena ia tetap melakukan yang benar meskipun dihina, ditolak, ditentang dan dianiaya.
30-12-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar