RENDAH HATI DI HADAPAN RAJA
Amsal 25:6 (BIMK) Bila menghadap raja hendaklah rendah hati, jangan berlagak orang yang berkedudukan tinggi.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu hidup dalam kasih dan kebaikan Tuhan..
Saudaraku, Amsal memberi peringatan yang sangat indah sekaligus penting bagi kita untuk memiliki kerendahan hati khususnya saat menghadap raja. Kita belajar banyak tentang orang majus saat momen Natal. Mereka adalah tipe orang yg sangat rendah hati. Mengapa? Karena mereka mau menyembah Bayi mungil yg belum bisa berkata-kata, belum bisa memberi perintah dan tidak memakai baju kebesaran raja. Ini sangat amat rendah hati. Kita mesti tau bahwa orang majus bukanlah orang bodoh. Mereka bukan orang yg tidak berpendidikan. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang pintar, orang yg berpendidikan tinggi dan belajar banyak hal secara mendalam. Namun ketika menghadap Raja segala raja yang masih Bayi, mereka mau menyembah-Nya, mau memberikan persembahan berupa mas, kemenyan dan mur dari negeri yg sangat jauh. Hebat banget... Kita harus belajar miliki kerendahan hati seperti orang Majus.
Saudaraku, orang Majus tidak berlagak sombong meski mereka adalah orang pintar. Banyak penafsir menyatakan bahwa mereka itu adalah ahli perbintangan, ahli astronomi dan cendikiawan. Mereka bukan masyarakat biasa. Mereka punya kedudukan dan dihormati oleh masyarakat. Namun mereka tidak sombong. Mereka tidak menjadi tinggi hati. Sebaliknya, mereka mau merendahkan hati, mau mencari Sang Juruselamat yg ditandai dengan terbitnya Bintang Timur. Sikap hati ini perlu kita miliki. Sekalipun kita punya jabatan tinggi, punya gaji besar dan pengaruh yg luas, jangan pernah kita sombong, jangan pernah kita berlagak paling hebat. Kita harus menyingkirkan segala keakuan dan keegoisan diri. Kita harus buang segala kecongkakan dan keangkuhan. Kita harus melemparkan sifat Lucifer yg penuh dengan kesombongan karena semarak dan keunggulannya.
Saudaraku, penting sekali bagi kita untuk tahu diri. Orang Majus memberikan teladan bagi kita untuk tahu diri, untuk sadar bahwa kita hanyalah seorang hamba yg harus menyembah Tuhan dan tunduk kepada-Nya. Meskipun orang Majus harus menempuh jarak yg jauh, yakni sekitar 3000 km, namun mereka rela berkorban waktu, tenaga dan uang demi menemui Yesus, Sang Bayi kudus dan Juruselamat dunia. Kita harus sadar bahwa segala yang kita miliki adalah milik Tuhan sehingga Ia layak menerima persembahan diri segala aspek hidup kita, baik tenaga, waktu, uang dan pikiran kita bahkan seluruh hidup kita. Ya, kita harus sadar bahwa menyembah Tuhan dan tunduk kepada-Nya adalah wujud cinta, hormat dan syukur kita kepada Tuhan. Mari kita sadari posisi kita dan mengagungkan kedudukan Tuhan Yesus.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau memiliki kerendahan hati seperti orang Majus.
2. Saya tidak mau sombong dan tidak mau berlagak paling hebat.
3. Saya mau sadar diri dan tahu diri dengan memposisikan diri sebagai seorang hamba.
Tuhan Yesus menolong kita. Amin 😊😇😃
Kutipan
Kerendahan hati menuntun kita untuk menyingkirkan kesombongan dan menempatkan diri sebagai hamba.
24-12-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar