BELAJAR DARI KESALAHAN, JANGAN MENGULANGI

(Amsal 26:11) “Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.”


Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.


Saudaraku, ayat ini memberikan gambaran yang sangat kuat dan jelas tentang sikap yang tidak bijak. Ketika Alkitab menyamakan orang bebal dengan anjing yang kembali ke muntahnya, Tuhan sedang menunjukkan kepada kita betapa tidak masuk akalnya mengulangi kesalahan yang sama berulang kali. Coba bayangkan, setelah kita menyadari sesuatu itu salah dan bahkan membawa kerugian, kita kembali melakukannya. Apa hasilnya? Sama seperti sebelumnya, atau bahkan lebih buruk. Orang bebal tidak belajar dari pengalamannya. Mereka mengabaikan nasihat, hikmat, dan pelajaran yang diberikan kehidupan.


Saudaraku, mari kita renungkan: Adakah kebiasaan atau keputusan kita yang sering kali membawa dampak buruk, namun kita terus melakukannya? Misalnya, suka menunda-nunda, kurang menjaga perkataan, atau bahkan berbuat sesuatu yang kita tahu melanggar kehendak Tuhan. Ketika kita tidak mau belajar dari kesalahan, kita sedang berjalan di jalan yang sama dengan orang bebal. Saya juga mengevaluasi diri saya pribadi. Saya tahu bahwa makan pedas akan buat saya mengalami sariawan. Saya merasa makan pedas itu enak tetapi tidak bagi mulut saya. Mulut saya begitu sensitif kalau makan pedas. Dalam hal ini saya masih bebal dan saya alami dampak buruknya, yaitu alami sariawan di mana kondisi ini tidak enak.


Saudaraku, kabar baiknya adalah Tuhan memberi kita kesempatan untuk berubah. Tuhan rindu kita menjadi pribadi yang bijaksana, yang belajar dari kesalahan, dan yang terus bertumbuh. Pertanyaannya, apakah kita mau membuka hati untuk berubah, atau tetap keras kepala seperti orang bebal? Dulu waktu saya sekolah di SMP, saya orang yang malas belajar sehingga saya sering kali mendapatkan nilai yang jelek, dtegur guru dan mengecewakan orang tua. Puji Tuhan, saya telah berubah dan tidak lagi membiasakan diri untuk malas belajar. Hasilnya adalah saya mendapat nilai yang baik, meningkat dan lulus dengan bagus. Saya dulu benci belajar tapi kini saya suka belajar karena sadar bahwa dengan belajar saya bisa menjadi rajin, berpengetahuan dan unggul


Puji Tuhan, hari ini kita belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu:

1. Saya mau mengakui kesalahan saya kepada Tuhan dan belajar darinya.

2. Saya mau berubah dengan pertolongan Tuhan, meninggalkan kebiasaan buruk yang merugikan.

3. Saya mau mengambil kesempatan untuk berubah dan tidak kembali ke kesalahan yang sama.


Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita menjadi pribadi yang lebih baik, yang tidak hanya belajar dari pengalaman tetapi juga bertumbuh dalam hikmat dan ketaatan kepada-Nya. Amin. πŸ™πŸ˜Š


Kutipan:

"Orang bijak belajar dari kesalahan, tetapi orang bebal terus mengulanginya tanpa henti."


23-01-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT