BUANG DUSTAMU!
(Amz 25:18) Orang yang bersaksi dusta terhadap sesamanya adalah seperti gada, atau pedang, atau panah yang tajam.
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kita selalu semangat dalam mengerjakan berbagai hal.
Saudaraku, bersaksi dusta sangatlah berbahaya dan menyakitkan. Coba bayangin, kita bener tapi dituduh salah, kita jujur tapi dituduh berbohong, kita bersih tapi dituduh mencuri, bagaimana rasanya? Pasti sangat menyakitkan... Berkata bohong tentang orang lain akan merusak hubungan dan reputasi orang lain. Serangan tidak hanya bersifat fisik tapi secara psikis pun ada dan itu juga sangat menyakitkan. Dipukul dan ditampar, sakitnya secara fisik bisa hilang dalam waktu yang singkat tetapi kalau menyakiti hati dengan fitnah, tuduhan dan dusta, aduh sakitnya panjang. Karena itu kita tidak pernah boleh mengucapkan saksi dusta tentang orang lain. Kita harus menjaga perasaan orang lain sehingga tercipta keharmonisan. Ga enak kalau kita sudah bangun hubungan bertahun-tahun lalu kita mengakhiri hubungan baik itu dengan bersaksi dusta demi kepentingan prbadi, menuduh orang lain demi menyembunyikan kesalahan sendiri. Itu sangat berbahaya..
Saudaraku, kita harus waspada terhadap setiap kata yang keluar dari mulut kita. Ada orang yang kalau ngomong sukanya nyakitin dan nyebelin. Dia ngomong sembarangan dan ceplas ceplos, asal bicara dan tidak peduli dengan perasaan orang lain. Kita harus waspada terhadap perkataan yang tidak senonoh dan tidak sopan. Kita harus buang kebiasaan buruk tersebut. Kita harus belajar untuk berkata-kata dengan baik, manis dan sopan. Jangan sampai kita melukai hati orang lain dengan perkataan yang tidak berguna dan hanya menyakiti. Seperti apa kata yang menyakiti? Kata-kata yang merendahkan martabat orang lain, menghina fisik, menghina keluarganya, dan menuduh orang yang bukan-bukan, hal itu sangat menyakitkan hati. Jangan biarkan mulut kita tajam seperti pedang lalu menyakiti bahkan membunuh orang lain. Banyak kasus orang bunuh diri karena dapat cibiran dan hinaan tajam dari orang yang mulutnya kasar, jahat dan kotor. Kiranya kita dapat menjaga bibir mulut kita dari segala yang jahat.
Saudaraku, mari kita membiasakan diri untuk berkata jujur. Banyak orang merasa ga enakan saat harus berkata jujur, bisa jadi karena takut menyakiti hati orang lain. Coba renungkan, lebih baik jujur tapi menyakitkan atau bohong lalu menyenangkan orang lain tapi ujungnya juga menyakiti orang lain? Saya lebih memilih jujur di awal meskipun ada konsekuensi orang jadi ga seneng sama saya. Banyak orang tidak berani jujur karena mengutamakan perasaan orang lain padahal yang harus kita utamakan adalah kebenaran dan kejujuran. Kita harusnya fokus menyenangkan hati Tuhan bukan pada perasaan orang lain. Kita harus tahu prioritas mana yang paling penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kalau makanannya ga enak, kita harus berani berkata jujur. Kalau penampilan orang kurang indah, kita juga harus menyatakannya dengan apa adanya. Ketika ada sesuatu yang mengganjal di hati kita dan mau kita sampaikan, maka sampaikan saja dengan terus terang. Jangan kita berdusta dengan mengatakan yang baik dan manis tapi kenyataannya semua itu bohong. Kita harus jujur untuk menyatakan kebenaran sehingga kita bisa mengikis dusta dan membuang segala kebohongan.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau bersaksi dusta tentang orang lain.
2. Saya tidak mau merendahkan dan menghina orang lain.
3. Saya mau berani berkata jujur dan apa adanya.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin... 😇😃😊
Kutipan
Berkata dusta pasti menyakiti orang pada akhirnya tetapi menyatakan semuanya dengan jujur akan menyelamatkan keadaan.
03-01-2024
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar