HINDARI GOSIP DAN FITNAH

(Amsal 25:23) Angin utara membawa hujan, bicara secara rahasia muka marah.


Shalom, Saudaraku yang terkasih. Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu melingkupi hati dan pikiran kita.


Saudaraku, firman Tuhan hari ini berbicara tentang dampak dari perkataan yang diucapkan secara sembunyi-sembunyi. Sama seperti angin utara yang pasti membawa hujan, demikian juga perkataan rahasia—yang sering kali berupa gosip atau fitnah—pasti akan membawa kemarahan, kebencian, dan pertengkaran. Mengapa kita harus berhati-hati dengan perkataan? Perkataan adalah kekuatan yang luar biasa. Dengan perkataan, kita bisa membangun, tetapi dengan perkataan juga kita bisa menghancurkan. Ketika kita berbicara secara rahasia—entah itu menggosipkan orang lain atau menyebarkan fitnah—kita sedang membuka pintu bagi perselisihan dan luka hati. Bahkan, orang yang semula tidak terlibat pun bisa terseret dalam konflik karena perkataan yang tidak bijak.


Saudaraku, dampak dari bicara rahasia (gosip dan fitnah) ialah Merusak hubungan. Gosip dapat memutus hubungan baik antara sahabat, keluarga, atau rekan kerja. Ketika seseorang mengetahui bahwa dirinya sedang dibicarakan di belakang, hal itu menimbulkan luka dan rasa tidak percaya. Gosip pun dapat menyulut kemarahan. Perkataan rahasia yang negatif sering kali membawa kebencian dan kemarahan di antara orang-orang yang mendengarnya. Selain itu, fitnah bisa mengundang dosa yang lebih besar. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa lidah yang tidak terkendali dapat menjadi alat iblis untuk menebarkan kehancuran.


Saudaraku, apa yang harus kita lakukan Jaga perkataan..! _Dalam Mazmur 141:3, Daud berdoa, "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!" Kita juga harus meminta Tuhan untuk menolong kita menjaga setiap kata yang keluar dari mulut kita. Kita harus hindari gosip. Jika kita mendengar seseorang membicarakan orang lain di belakangnya, lebih baik kita tidak ikut serta. Beranilah untuk mengingatkan dengan kasih bahwa hal itu tidak baik. Lalu bicaralah dengan terang-terangan. Jika kita memiliki masalah dengan seseorang, lebih baik kita berbicara langsung dengan mereka secara jujur dan penuh kasih daripada membicarakan di belakang mereka. Ada seorang pemimpin yang dikenal karena kedamaiannya. Suatu hari, seorang bawahannya mencoba menyebarkan gosip tentang dirinya. Namun, ia tidak marah atau membalas dengan gosip yang sama. Sebaliknya, ia mendekati bawahan itu dan berbicara secara langsung dengan penuh kasih. Pendekatan ini membuat bawahan tersebut merasa bersalah, bertobat, dan akhirnya menjadi pendukung yang setia.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu

1. Saya mau hati-hati dalam berbicara 

2. Saya akan berani untuk berbicara langsung dengan kasih dan hikmat.

3. Saya mau memilih untuk menjadi pembawa damai, bukan pembawa gosip.

Tuhan Yesus mengasihi kita. 


Kutipan

Hindari gosip dan fitnah, karena itu hanya membawa luka dan kemarahan. Gunakan perkataan untuk membangun, bukan untuk menghancurkan.


07-01-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT