KASIHI MUSUHMU
(Amz 25:21) Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.
Shalom, Saudaraku... Kiranya kasih dari sorga selalu melimpah atas hidup kita..
Saudaraku, seteru itu adalah musuh yang membenci kita. Normalnya, seteru itu kita jauhi dan kita benci. Kita ga suka dengan seteru. Kita ingin agar seteru jatuh, kelaparan, tersiksa dan kalah. Itulah harapan kita bagi seteru. Namun ajaran Kristiani sangatlah luar biasa. Sangat jauh berbeda dengan ajaran dunia. Alkitab justru mengatakan supaya kita memberi makan bagi seteru yang lapar. Wah wah wah, ga salah ini? Ga keliru ini? Kok beda banget dengan ajaran yang beredar di dunia ini? Saudaraku, kita perlu utamakan dan prioritaskan ajaran firman Tuhan. Jangan mau terpengaruh dengan ajaran dunia ini. Kita harus mengasihi musuh sebab kasih itu mengalahkan kebencian. Ini dahsyat dan hebat sekali. Kita harus bisa menerima kasih dan membiarkan kasih mendominasi hidup kita. Kasih yang mulia ialah kasih yang dinyatakan kepada musuh. Ini jarang banget, ini langka banget. Kalau kita mau mengasihi musuh, maka kita akan makin serupa dengan Kristus.
Saudaraku, kita juga harus percaya bahwa tindakan yang baik dapat mengubah hati. Sebagai orang Kristen, kita harus terus mengusahakan perdamaian dan pemulihan huubngan. Jangan kita jadi penunggu. Ya, jangan menunggu orang lain minta maaf duluan baru kita memaafkan. Kitalah yang harus lebih dahulu meminta maaf dan mengusahakan perdamaian. Kita harus jadi inisiator dari segala tindakan yang baik. Meski hati musuh kita itu keras dan degil, namun kita punya keyakinan bahwa kasih bisa mengubah segala hal khususnya hati yang degil dan keras. Kita tahu bahwa Saulus adalah penganiaya orang Kristen. Ia sangat benci kepada Kristus dan ia sangat bersemangat dalam menghambat perkembangan orang Kristen yang beritakan Injil. Hatinya sangat keras dan degil. Namun kasih Allah menyentuh hidupnya. Yesus berjumpa dengan Saulus dan kasih itu mengubah Saulus yang degil dan keras hati. Perubahan itu membuat Saulus yang juga dikenal sebagai Paulus menjadi pemberita Injil yang sangat giat bagi Allah. Dialah yang menulis bahwa kasih adalah karunia yang paling besar, yang paling utama dan paling unggul. Kasih itu telah mengubah hidupnya menjadi baru dan penuh kasih.
Saudaraku, kita harus sungguh-sungguh tinggal di dalam kasih Allah. Inilah yang akan menggerakkan kita untuk berani meminta maaf lebih dahulu kepada seteru kita. Hati yang keras dan degil akan terus menetap dalam diri ini apabila kita tidak membiarkan Tuhan bertakhta atas hidup kita. Bacalah Alkitab, renungkan firman dengan sungguh-sungguh. Berdoalah agar kita beroleh kekuatan dari Allah untuk dapat mengampuni sesama dan memberkati orang yang mengutuk kita. Lakukan firman bukan dengan kekuatan sendiri tapi dengan kuasa Allah saja. Saya bahkan pernah mendengar si A yang mengampuni penjahat. Penjahat ini membunuh ibu dari si A. Tentu ini akan sangat menyakitkan dan menyedihkan. Awalnya si A sangat sedih dan menaruh dendam. Namun kasih Kristus menyentuh hatinya sehingga ia memberi pengampunan bagi penjahat itu. Terjadi pemulihan hubungan. Bahkan si A yang berinisiatif untuk mengampuni. Hal ini sangat menyentuh hati penjahat itu sehingga si penjahat ini pun menjadi ciptaan baru yang penuh kasih. Dulu ia pembunuh, tetapi setelah merasakan kasih Kristus, hidupnya pun kini dipenuhi kasih Kristus. Haleluya..
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya mau mengasihi musuh dan mengalahkan kebencian dengan kasih.
2. Saya mau bertindak dengan kasih sebab kasih dapat menyentuh hati yang keras dan degil.
3. Saya mau mengampuni orang yang jahat kepada saya atau keluarga saya sehingga terjadi pemulihan hubungan dan perubahan hidup.
Tuhan Yesus menjamah hati kita. Amin.. 😊😃😇
Kutipan
Mengasihi musuh adalah praktik nyata sebagai orang Kristen. Nyatakan dirimu sebagai orang Kristen dengan mengampuni musuh dalam kasih dan ketulusan.
05-01-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar