KEHORMATAN BAGI ORANG YANG BIJAKSANA
(Amsal 26:1) Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal.
Shalom, Saudaraku yang dikasihi Tuhan. Semoga damai sejahtera Allah menyertai setiap langkah hidup kita.
Saudaraku, ayat ini memberikan peringatan yang jelas tentang bagaimana kehormatan dan pujian tidak tepat diberikan kepada orang yang bebal atau bodoh. Penggunaan analogi salju di musim panas dan hujan pada waktu panen menggambarkan ketidaksesuaian dan ketidaktepatan suatu hal pada waktunya. Salju di musim panas atau hujan saat panen justru merusak keadaan, begitu pula jika orang yang tidak bijak diberi kehormatan yang tidak layak baginya. Mengapa kehormatan tidak layak bagi orang bebal? Alkitab mengajarkan bahwa orang yang bijaksana dan takut akan Tuhan layak dihormati (Amsal 9:10). Kehormatan diberikan kepada mereka yang hidup dengan hikmat dan kebenaran. Orang yang bebal, yang tidak mendengarkan nasihat atau hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Tuhan, akan membawa kehancuran, bukan kebaikan, bagi diri mereka dan orang di sekitar mereka.
Saudaraku, orang bebal cenderung merusak dan membuang kesempatan. Salju di musim panas dan hujan saat panen menyebabkan kerusakan. Demikian juga, jika kita memberikan kehormatan kepada orang yang tidak bijaksana, mereka mungkin tidak tahu cara mengelolanya dengan baik, malah menyalahgunakannya atau merusaknya. Kehormatan yang diberikan kepada orang bebal tidak akan mendatangkan kebaikan, baik bagi mereka maupun masyarakat sekitarnya. Maka, kehormatan harus diberikan kepada mereka yang hidup sesuai dengan prinsip Tuhan. Orang bijaksana yang hidup berdasarkan firman Tuhan adalah contoh yang baik bagi orang lain. Mereka membawa dampak positif dan membangun bagi sekitar mereka. Mereka layak diberi penghormatan karena hidup mereka mencerminkan hikmat dan kebaikan.
Saudaraku, bagaimana kita bisa menilai siapa yang layak dihormati? Kita mesti melihat buah dari hidup mereka. Yesus mengajarkan dalam Matius 7:16, "Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka." Orang yang bijaksana akan menunjukkan buah-buah kebaikan, seperti kasih, sukacita, dan damai sejahtera dalam hidupnya. Perhatikan apakah mereka hidup sesuai dengan firman Tuhan. Seorang yang bijaksana akan menjalani hidupnya dengan kebenaran dan integritas. Kehormatan diberikan kepada mereka yang hidup dengan hati yang takut akan Tuhan dan yang mengutamakan kebenaran. Kehormatan juga harus disertai dengan tanggung jawab. Kehormatan bukan hanya untuk memuji, tetapi juga untuk memberi tanggung jawab. Orang bijaksana tidak hanya diberi kehormatan tetapi juga mampu mengelola tanggung jawab dengan bijaksana. Jangan biarkan diri kita menjadi seperti orang bebal yang tidak layak menerima kehormatan, melainkan jadilah pribadi yang mengutamakan hikmat dan hidup dalam kebenaran.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu
1. Saya tidak mau memberi kehormatan kepada orang bebal dan fasik.
2. Saya mau memberi kehormatan kepada mereka yang hidup sesuai dengan prinsip firman Tuhan.
3. Saya mau jadi orang bijaksana yang menghasilkan buah-buah kebaikan sehingga layak dihormati.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin..
Kutipan
Kehormatan adalah hasil dari hidup yang bijaksana, yang berakar dalam hikmat dan takut akan Tuhan.
13-01-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar