MERENDAHKAN DIRI UNTUK BELAJAR

(Amsal 26:12) “Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.”


Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.


Saudaraku, ayat ini memberikan peringatan yang tegas kepada kita tentang bahaya kesombongan rohani dan intelektual. Orang yang menganggap dirinya bijak cenderung menutup diri dari nasihat dan pembelajaran. Mereka merasa sudah cukup tahu segalanya, sehingga tidak memerlukan masukan dari orang lain. Ironisnya, Alkitab mengatakan bahwa harapan bagi orang bebal lebih besar daripada bagi orang seperti ini. Mengapa? Karena orang yang sombong tidak akan pernah menyadari kebutuhannya untuk berubah atau belajar. Kesombongan adalah karakter yang sangat mematikan. Orang akan sulit bertumbuh ketika ada sikap sombong. Ngerinya, orang sombong itu bukan lagi ngomongin orang kaya melainkan banyak juga orang yang secara ekonomi pas-pasan tapi sifatnya sombong sehingga mereka sulit diajar dan sulit bertumbuh.


Saudaraku, mari kita renungkan: Adakah sikap dalam diri kita yang menunjukkan keangkuhan atau merasa diri paling tahu? Mungkin kita merasa bahwa pendapat orang lain tidak sebanding dengan pandangan kita, atau kita sulit menerima koreksi karena menganggap diri sudah benar. Sikap seperti ini tidak hanya merugikan orang di sekitar kita tetapi juga diri kita sendiri. Tuhan tidak dapat bekerja dalam hati yang keras dan penuh dengan kesombongan. Ketika kita merendahkan diri, kita membuka ruang untuk hikmat Tuhan bekerja dalam hidup kita. Ketika merendahkan hati, maka Tuhan akan berkenan kepada kita dan Ia hendak memberkati kita. Tuhan meninggikan orang yang rendah hatinya tetapi merendahkan orang yang tinggi hatinya.


Saudaraku, saya juga mengevaluasi diri saya pribadi. ^Ada saat di mana saya merasa sudah cukup memahami satu bidang tertentu dan menolak belajar lebih jauh. Namun, pengalaman hidup sering kali menunjukkan bahwa pengetahuan saya masih terbatas. Ketika saya mulai mendengarkan pendapat orang lain dan belajar dengan rendah hati, saya menemukan bahwa ada banyak hikmat yang Tuhan berikan melalui orang-orang di sekitar saya. Karena itu, saya mau menyadari bahwa saya masih banyak kekurangan, masih banyak kelemahan, masih tidak tahu banyak hal dan itu akan memicu saya untuk rendah hati, untuk mau belajar dan mau bekerja keras sehingga berkat Tuhan dinyatakan bagi saya.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu:

1. Saya mau mengakui bahwa saya masih perlu banyak belajar dan terbuka terhadap nasihat.

2. Saya mau merendahkan hati, menerima masukan, dan bersedia berubah.

3. Saya mau meminta hikmat Tuhan agar dapat belajar dari setiap situasi dan orang yang Tuhan tempatkan di hidup saya.


Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita untuk selalu rendah hati dan terus bertumbuh dalam hikmat dan pengertian. Amin. 🙏😊


Kutipan:

"Kesombongan menutup pintu hikmat, tetapi kerendahan hati membuka pintu pertumbuhan."


24-01-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT