HATI ADALAH CERMIN KEHIDUPAN

(Amsal 27:19) "Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu."


Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua ya...


Saudaraku, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa hati seseorang mencerminkan siapa dirinya yang sebenarnya. Seperti air yang memantulkan wajah seseorang dengan jelas, demikian juga kondisi hati seseorang mencerminkan karakter, pikiran, dan sikap hidupnya. Apa yang ada dalam hati akan terpancar dalam perkataan, tindakan, dan keputusan yang diambil. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bagaimana hati seseorang mempengaruhi caranya berinteraksi dengan orang lain. Jika hati seseorang penuh dengan kasih dan kebaikan, maka sikapnya pun akan mencerminkan hal tersebut. Sebaliknya, jika hati dipenuhi dengan kebencian atau kepahitan, maka perilaku yang keluar juga akan mencerminkan hal itu.


Saudaraku, firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjaga hati dengan sungguh-sungguh, sebab dari sanalah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Jika kita ingin mencerminkan karakter Kristus dalam hidup kita, maka kita harus selalu menjaga hati kita tetap murni dan dipenuhi dengan firman Tuhan. Jangan malas dalam mengonsumsi firman TUHAN. Jadikan firman TUHAN sebagai asupan hidup kita sehari-hari. Kalau kita makan 3 kali sehari secara teratur, maka kita tidak boleh melewatkan asupan firman TUHAN untuk roh kita. Jangan hanya urus tubuh tapi harus juga perhatikan roh. Mana yang utama, roh, jiwa atau tubuh? Tentu roh. Jangan abaikan hal ini. Memang aspek roh tidak kelihatan jelas sebagaimana tubuh tetapi inilah yang paling utama, inilah yang sifatnya kekal. Hati kita akan mencerminkan apa yang benar dan mulia ketika hidup kita diisi oleh kebenaran firman TUHAN setiap hari.


Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah hati kita saat ini mencerminkan kebaikan Tuhan? Apakah kita sudah berusaha menjaga hati kita agar tetap bersih dari kepahitan, iri hati, dan kebencian? Saya pribadi pernah mengalami bagaimana kondisi hati saya sangat mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Ketika hati saya penuh dengan damai dan kasih, saya lebih mudah bersikap sabar dan mengasihi sesama. Sebaliknya, ketika hati dipenuhi dengan kegelisahan atau kekecewaan, semuanya terasa lebih sulit. Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa menjaga hati adalah hal yang sangat penting dalam hidup ini. Kita harus juga bisa menguasai diri ketika sedang sedih dan galau. Jangan luapkan dengan kekesalan dan kemarahan. Jangan menyakiti hati orang lain. Tetaplah sabar dan menguasai diri. Pancarkan sikap hati yang lemah lembut dan penuh kasih supaya damai sejahtera dan sukacita dapat tercipta.


Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:

1⃣. Saya mau menjaga hati saya tetap bersih dan dipenuhi dengan kasih Tuhan.

2⃣. Saya mau memastikan bahwa perkataan dan tindakan saya mencerminkan hati yang dipenuhi dengan firman Tuhan.

3⃣. Saya mau menyerahkan setiap luka dan kepahitan kepada Tuhan agar hati saya tetap sehat dan memancarkan terang-Nya.

Kiranya Tuhan menolong kita untuk selalu menjaga hati kita agar hidup kita benar-benar mencerminkan kebaikan dan kasih-Nya. Amin. 🙏😊


Kutipan: 

"Hati yang dipenuhi kasih akan memancarkan terang, tetapi hati yang penuh kepahitan akan membawa kegelapan."


27-02-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT