HATI-HATI DENGAN PERBUATAN SENDIRI
(Amsal 26:27) “Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia.”
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.
Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang hukum tabur tuai dalam kehidupan. Orang yang berniat mencelakakan orang lain justru akan terjerat oleh perbuatannya sendiri. Mereka yang merancang kejahatan, menyebarkan fitnah, atau berbuat curang suatu saat akan menerima akibat dari apa yang mereka perbuat. Maka kita harus selalu merancangkan apa yang baik untuk orang lain. Kalau kita berbuat baik, maka TUHAN pun akan memberi kebaikan bagi kita. Tapi kalau kita merancangkan keburukan, maka lubang yang tak kita sadari akan membuat kita terjatuh. Ingat, Tuhan Yesus juga pernah memberi peringatan bahwa kalau kita mengampuni sesama, maka Allah juga akan mengampuni kita tetapi kalau kita tidak mengampuni orang lain maka Allah juga tidak akan mengampuni kita. Itu sebabnya, kita harus sadari bahwa ada hukum tabur tuai. Kita harus selalu menabur yang baik kalau mau menuai yang baik.
Saudaraku, mungkin kita pernah melihat bagaimana orang yang suka menjatuhkan orang lain akhirnya mengalami kegagalan sendiri. Atau mungkin kita pernah tergoda untuk membalas dendam, tetapi Tuhan mengingatkan kita bahwa kejahatan tidak akan membawa keuntungan. Setiap niat jahat yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri. Sebaliknya, jika kita menabur kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kita tuai. Kita melihat begitu banyak kisah tabur tuai terjadi. Ada banyak orang yang mencekal Pak Ahok saat terjadi kasus penistaan agama. Banyak orang membenci dia. Pak Ahok tetap berserah kepada TUHAN dan mengampuni orang-orang yang membenci dia. Jerat yang dipasang oleh musuh Pak Ahok ternyata menimpa mereka sendiri. TUHAN akan berdiri di pihak orang benar. TUHAN akan berperkara membela orang benar. Musuh Pak Ahok satu per satu mulai ditaklukkan oleh tangan TUHAN yang kuat. Ada yang terjerat kasus ini dan itu, ada yang alami penderitaan dan lain sebagainya. Kita harus berhati-hati saat membuat jerat terhadap orang benar.
Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah kita pernah merencanakan sesuatu yang tidak baik terhadap orang lain? Apakah kita memiliki keinginan untuk membalas perbuatan jahat dengan kejahatan? Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita tidak perlu membalas dendam atau menjatuhkan orang lain. Sebaliknya, kita harus mempercayakan segalanya kepada Tuhan dan tetap menabur kebaikan. Saya juga belajar dari pengalaman pribadi. Ada saat di mana saya merasa diperlakukan tidak adil dan ingin membalasnya. Tetapi ketika saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan tetap berbuat baik, saya melihat bagaimana Tuhan membela saya dengan cara-Nya sendiri. Saya belajar bahwa ketika kita mempercayakan segalanya kepada Tuhan, kita tidak perlu takut atau khawatir akan kejahatan orang lain. TUHAN pasti bela orang benar dan menghajar orang jahat. Tetaplah baik meskipun dibenci. Tetaplah benar meski dituduh ini dan itu.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu:
1. Saya mau menjauhi segala niat jahat dan tidak berusaha mencelakakan orang lain.
2. Saya mau menabur kebaikan dan percaya bahwa Tuhan akan membela orang yang hidup benar.
3. Saya mau menyerahkan segala keadilan kepada Tuhan, karena Dia yang akan membalas dengan cara yang adil.
Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita untuk hidup dalam kebaikan dan menjauhi segala bentuk kejahatan, karena apa yang kita tabur, itu juga yang akan kita tuai. ππ
Kutipan:
"Siapa menggali lubang kejahatan, akan jatuh ke dalamnya sendiri. Tetapi siapa menabur kebaikan, akan menuai berkat Tuhan."
07-02-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar