HIDUP BIJAK UNTUK MEMULIAKAN TUHAN

(Amsal 27:11) "Anakku, hendaklah engkau bijak, sukakanlah hatiku, supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku."


Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.


Saudaraku, ayat ini menunjukkan bahwa hidup kita bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga membawa dampak bagi orang lain, termasuk bagi Tuhan sendiri. Ketika kita hidup dalam hikmat, kita menyukakan hati Tuhan, seperti seorang anak yang membanggakan orang tuanya. Sebaliknya, ketika kita hidup dalam kebodohan dan keputusan yang buruk, kita memberi kesempatan bagi orang lain untuk mencela kita dan bahkan mencela iman kita. Kita tidak boleh jadi orang yang egois. Ingat, kita dilahirkan oleh mama kita yang penuh kasih sayang. Kita diberi nafkah oleh ayah yang peduli kepada kita. Orang tua membesarkan kita, memandikan, memberi makan, mengajarkan kita berbicara, mengajak kita jalan-jalan dan menyekolahkan kita. Maka kita harus mengerti balas budi. Kita harus tahu berterima kasih. Kita harus membanggakan orang tua kita dengan hikmat yang TUHAN berikan bagi kita. Kita harus belajar dengan tekun dan menyadari bahwa semangat dan prestasi yang kita miliki bisa jadi berkat bagi orang lain khususnya orang tua kita.


Saudaraku, hidup dengan bijak berarti kita memilih jalan yang benar sesuai dengan firman Tuhan, bertindak dengan pertimbangan yang matang, dan memiliki karakter yang baik. Orang yang bijak tidak mudah terprovokasi, tidak gegabah dalam bertindak, dan selalu mencari kehendak Tuhan dalam setiap langkah hidupnya. Kita harus berhati-hati dalam bertindak. Jangan sembarangan sebab kita harus membawa harum nama baik TUHAN kita dan identitas kita sebagai orang Kristen. Kalau kita berbuat kecurangan dan pelanggaran maka orang akan menilai kita dengan buruk dan mencela diri kita. Jangan, jangan sampai jadi batu sandungan. Jangan sampai kita hidup sembarangan dan mencemarkan nama TUHAN dan orang Kristen. Kita harus menjaga nama baik orang Kristen dengan berlaku bijak dan tidak sembarangan dalam bertindak.


Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah keputusan dan tindakan kita selama ini sudah mencerminkan hikmat Tuhan? Ataukah kita masih sering bertindak berdasarkan emosi, ego, atau dorongan sesaat? Tuhan ingin agar kita menjadi anak-anak-Nya yang bijaksana, yang dapat menjadi terang bagi dunia dan membawa hormat bagi nama-Nya. Saya juga mengevaluasi diri saya pribadi. Ada saat di mana saya pernah mengambil keputusan yang kurang bijak dan akhirnya menyesal. Namun, saya belajar bahwa ketika saya semakin mendekat kepada Tuhan dan mencari hikmat-Nya, saya dapat membuat keputusan yang lebih baik dan hidup dengan penuh damai sejahtera. Keputusan bijak akan selalu menuntun kita pada kebaikan dan kedamaian. Jangan gegabah, jangan emosional saat ambil keputusan. Mari kembali kepada TUHAN yang empunya hikmat dalam mengambil keputusan.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu:

1. Saya mau hidup dengan bijaksana agar menyukakan hati Tuhan.

2. Saya mau berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan sesuai firman Tuhan.

3. Saya mau menjadi kesaksian yang baik agar nama Tuhan dimuliakan.

Kiranya Tuhan Yesus menolong kita untuk hidup dalam hikmat-Nya dan menjadi anak-anak yang menyukakan hati-Nya. Amin. 🙏😊


Kutipan:

"Hidup dalam hikmat bukan hanya untuk kebaikan kita sendiri, tetapi juga untuk menyukakan hati Tuhan dan menjadi kesaksian bagi dunia."


19-02-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT