MENJAUHI FITNAH YANG MERUSAK
(Amsal 26:22) “Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati.”
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.
Saudaraku, lagi-lagi Amsal 26 membahas tentang fitnah. Topik ini begitu penting untuk kita perhatian, Ayat ini mengingatkan kita bahwa fitnah dan gosip sering kali terdengar menarik dan menggoda untuk didengar. Seperti makanan lezat yang menggiurkan, perkataan pemfitnah bisa terasa menyenangkan untuk didengar, tetapi efeknya sangat merusak. Fitnah dapat meracuni hati kita, menanamkan prasangka buruk, dan menghancurkan hubungan. Kita harus punya prinsip praduga tak bersalah, artinya sebelum ada bukti kuat dan diketahui kebenarannya, maka kita tidak boleh berasumsi buruk terhadap orang lain. Banyak orang berani menyatakan sesuatu yang belum diketahui kebenarannya dan informasi itu bersifat miring, buruk dan jelek. Gimana kalau informasi itu menyebar luas padahal kenyataannya tidak demikian? Tentu itu akan sangat menyakitkan bagi si korban. Coba bayangkan kalau kita di posisi orang yang difitnah. Bagaimana perasaannya kalau kita difitnah sebagai pencuri HP? Ga ada bukti kuat dan tidak bisa diketahui kebenarannya, tiba-tiba ada orang yang fitnah kita, tentu itu akan sangat menyakitkan. Hal ini harus menyadarkan kita bahwa memfitnah adalah prilaku yang sangat berbahaya dan kita tidak boleh satu kali pun melakukannya.
Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah kita pernah mendengar gosip atau fitnah tentang orang lain? Mungkin kita merasa tertarik dengan cerita negatif yang beredar di sekitar kita. Tapi sadarkah kita bahwa semakin kita menyerap fitnah, semakin hati kita dipenuhi dengan hal-hal yang tidak baik? Fitnah bukan hanya merusak orang lain, tetapi juga merusak diri kita sendiri. Maka dari itu, saya mau ingatkan kembali 3 penyaring yang pernah saya bahas beberapa hari lalu. Masih ingat ya..? Pertama, kita harus tanyakan apakah informasi itu terbukti KEBENARAN-nya? Kedua, kita tanya apakah informasi itu baik? Ketiga, kita tanyakan apakah informasi itu berguna? Yes, supaya tidak ada gosip dan fitnah, maka saringlah setiap informasi menjadi 3 tahap, yaitu BENAR, BAIK dan BERGUNA. 3B ini sangat penting bagi kita dalam kaitannya dengan menerima dan menyampaikan informasi.
Saudaraku, saya juga belajar dari pengalaman pribadi. Ada saat di mana saya tergoda untuk mendengar gosip tentang seseorang, tetapi kemudian saya menyadari bahwa informasi itu belum tentu benar dan hanya membuat saya berpikir buruk tentang orang tersebut. Tuhan mengajarkan kita untuk menjaga hati dan menjauhi fitnah agar hidup kita penuh damai dan kasih. Kalau tidak ada kaitannya dengan kita, ga ada urusannya dengan kita, kita ga perlu tahu berita buruk tentang orang lain. Tapi kalau ada kaitannya dengan kita, misal ada keluarga kita melakukan keburukan dan kejahatan dan itu sudah terbukti kebenarannya, maka kita harus terlibat untuk mendoakan sekaligus menolong keluarga kita supaya dapat kembali ke jalan yang benar, Terima hal yang buruk namun benar, itu juga penting, sebab kita bisa memperbaiki keadaan. Kehadiran kita bisa sangat diperlukan di sana. Namun ingat, menebar fitnah, itulah yang tidak patut dan tidak boleh. Kita harus tangkis setiap fitnah dan gosip yang jahat. Kiranya TUHAN juga memberikan kita keberanian untuk menegur orang yang suka menebar fitnah dan gosip. Kita harus berani juga menyatakan kebenaran dan menegur orang yang suka gosip jahat.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu:
1. Saya mau menutup telinga terhadap gosip dan fitnah yang tidak membangun.
2. Saya mau menjaga hati agar tidak dipenuhi prasangka buruk terhadap orang lain.
3. Saya mau meminta hikmat Tuhan agar diberi keberanian untuk menegur orang yang suka menebar fitnah dan bergosip buruk.
Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita untuk menggunakan perkataan dengan bijak dan menjauhi fitnah yang merusak. Amin. ππ
Kutipan:
"Fitnah terdengar manis, tetapi dampaknya menghancurkan. Jauhilah, agar hatimu tetap bersih."
02-02-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar