PENTINGNYA PERSAHABATAN YANG SETIA
(Amsal 27:10) "Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu. Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. Lebih baik tetangga yang dekat dari pada saudara yang jauh."
Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.
Saudaraku, ayat ini mengajarkan kepada kita tentang nilai persahabatan yang setia. Dalam hidup, tidak hanya keluarga yang bisa menjadi tempat bersandar, tetapi juga sahabat yang selalu ada di saat suka maupun duka. Bahkan, dalam beberapa situasi, sahabat yang dekat bisa lebih menolong daripada saudara yang jauh. Saya juga ingat, ketika saya sedang sakit dan saya masih belum menikah, tetangga di depan rumah yg membantu saya, memberi saya perhatian dan pertolongan. Hal ini sangat mengesankan dan sangat indah. Meski tidak punya ikatan darah tetapi tetangga punya kasih sayang yg besar dan tulus terhadap kita.
Saudaraku, persahabatan sejati bukan sekadar hubungan yang didasarkan pada kepentingan, tetapi pada kesetiaan dan kasih yang tulus. Teman sejati adalah mereka yang tetap ada ketika kita mengalami kesulitan, yang memberi dukungan tanpa menghakimi, dan yang mengingatkan kita kepada kebenaran Tuhan. Kita harus belajar menjadi pribadi yg hadir ketika teman sedang susah dan alami kematangan. Jangan hanya datang ketika teman sedang ada pesta, syukuran atau segala sesuatu yg menyenangkan. Ketulusan yg murni ketika berteman justru diuji saat masa-masa susah. Kalau hati kita memang baik dan murni, maka kita akan menolong teman kita yg susah tanpa pamrih dan penuh dengan ketulusan.
Saudaraku, mari kita renungkan: Sudahkah kita menjadi sahabat yang setia bagi orang lain? Apakah kita hanya mencari teman ketika butuh pertolongan, atau kita juga ada bagi mereka dalam setiap keadaan? Firman Tuhan mengajarkan bahwa kita harus menjaga hubungan baik dengan sahabat dan tidak mengabaikan mereka, karena merekalah yang sering kali Tuhan pakai untuk menolong kita dalam waktu yang sulit. Saya juga mengevaluasi diri saya pribadi. Ada saat di mana saya sibuk dengan urusan sendiri dan lupa menjaga hubungan dengan sahabat-sahabat yang telah Tuhan berikan. Tetapi saya menyadari bahwa persahabatan adalah anugerah yang harus dirawat, karena melalui mereka, Tuhan dapat menguatkan dan menolong saya. Saya belajar untuk tidak egois atau hanya memikirkan keuntungan pribadi. Saya tidak mau seperti itu. Sebagaimana Kristus telah mengasihi orang berdosa, demikian juga saya mau mengasihi orang lain.
Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu:
1. Saya mau menghargai dan menjaga hubungan dengan sahabat yang setia.
2. Saya mau menjadi sahabat yang dapat diandalkan dan mendukung orang lain dalam kasih Tuhan.
3. Saya mau bersyukur atas orang-orang yang Tuhan tempatkan dalam hidup saya sebagai sahabat sejati.
Kiranya Tuhan Yesus menolong kita untuk menjadi sahabat yang setia dan menghargai persahabatan yang diberikan-Nya. Amin. 🙏😊
Kutipan:
"Persahabatan sejati adalah anugerah Tuhan, dan kesetiaan adalah kunci untuk menjaganya."
18-02-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar