TEGURAN YANG MEMBANGUN

(Amsal 27:5) "Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi."


Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.


Saudaraku, banyak orang lebih suka menerima pujian daripada teguran. Namun, firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa teguran yang jujur dan membangun jauh lebih berharga daripada kasih yang hanya disimpan dalam hati tanpa diwujudkan. Teguran yang benar berasal dari kasih yang tulus, bukan dari niat menjatuhkan. Kita harus bersikap positif terhadap setiap kritik, masukan dan teguran. Kita harus juga bercermin ke dalam diri kita, merenungkan apa yang harus diperbaiki dalam diri saya. Kita harus menyadari bahwa manusia selalu punya ruang untuk perbaikan diri sebab kita memang bukan makhluk yang sempurna. Bahkan ketika sudah ada 1 juta orang mengagumi kita dan kita menjadi inspirasi bagi hidup mereka, tetap saja ada yang harus kita perbaiki, tetap harus ada yang kita tingkatkan sehingga kita bisa menjadi versi yang lebih baik lagi dari hari ke hari. Kita harus bersedia menerima teguran dan mengolahnya menjadi perubahan yang positif.


Saudaraku, sering kali, kita sulit menerima teguran. Kita merasa tidak nyaman atau bahkan tersinggung ketika ada orang yang menasihati kita. Namun, mari kita renungkan: Apakah kita lebih suka mendengar hal-hal yang menyenangkan tetapi menyesatkan, ataukah kita mau menerima kebenaran walaupun terasa menyakitkan? Teguran yang benar akan membantu kita bertumbuh, sedangkan kasih yang tidak diwujudkan dalam tindakan tidak akan membawa perubahan apa pun. Saya pun banyak berubah dan bertumbuh menjadi lebih baik karena masukan, kritik dan teguran dari orang lain. Hal itu punya pengaruh lebih kuat untuk membaharui pikiran saya yang selama ini keras dan buruk. Kita harus melatih diri untuk menerima teguran meski itu menyakitkan. Di awal, memang kita sakit, kita kesal, kita marah dan kita tawar hati, tapi ketika kita melihat bahwa teguran itu berharga, maka kita bisa mengalami perubahan yang positif dan punya hidup yang lebih bermakna.


Saudaraku, saya juga mengevaluasi diri saya pribadi. Ada saat di mana saya merasa berat menerima koreksi, tetapi ketika saya merenung, saya menyadari bahwa teguran itu justru membawa saya ke arah yang lebih baik. Teguran yang didasari kasih akan membentuk karakter kita, mengajarkan kita untuk rendah hati, dan menolong kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana. Ketika kita mau menerima teguran, itu salah satu tanda bahwa kita memiliki kerendahan hati tetapi kalau kita menolak teguran dan menghina nasihat, maka kita adalah orang sombong yang pasti akan terpuruk dari hari ke hari. Mari kita menyukai didikan, nasihat dan teguran. Bagai obat yang pahit tapi berkhasiat untuk menyembuhkan demikian juga teguran akan membuat kita semakin berkualitas meski awalnya terasa pahit.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu:

1. Saya mau memiliki hati yang terbuka untuk menerima teguran dengan bijaksana.

2. Saya mau belajar menegur dengan kasih, bukan dengan kemarahan atau kebencian.

3. Saya mau menghargai orang-orang yang menegur saya demi kebaikan saya.

Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita untuk selalu menerima teguran dengan rendah hati dan memberikan teguran dengan kasih. Amin. 🙏😊


Kutipan:

"Teguran yang membangun lebih berharga daripada pujian yang menyesatkan."


13-02-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT