KEADILAN YANG SEJATI

(Amsal 28:5) "Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi orang yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu."


Shalom, Saudaraku... Semoga kita sehat selalu dan alami sukacita senantiasa.


Saudaraku, ayat ini menunjukkan perbedaan yang tajam antara mereka yang hidup dalam kejahatan dan mereka yang sungguh-sungguh mencari Tuhan. Orang jahat tidak memahami keadilan karena hati mereka telah dibutakan oleh kepentingan diri sendiri, keserakahan, dan ambisi duniawi. Mereka hanya peduli pada keuntungan pribadi dan tidak memiliki hati yang peka terhadap kebenaran. Sebaliknya, orang yang mencari Tuhan diberi hikmat untuk memahami keadilan yang sejati. Mereka tidak hanya melihat hukum sebagai aturan yang kaku, tetapi juga sebagai perwujudan kasih dan kebenaran Tuhan. Mereka memahami bahwa keadilan bukan hanya soal menghukum yang bersalah, tetapi juga menegakkan kebenaran dengan kasih dan belas kasihan.


Saudaraku, dalam kehidupan kita, mungkin kita pernah merasa bahwa keadilan di dunia ini tidak selalu ditegakkan. Ada orang yang berbuat jahat tetapi tetap menikmati kesuksesan, sementara yang hidup benar malah menghadapi banyak kesulitan. Namun, Firman Tuhan mengajarkan bahwa keadilan sejati ada di tangan-Nya. Dia yang Mahaadil akan membela mereka yang hidup dalam kebenaran-Nya. Ya, kita harus menyadari bahwa keadilan sejati akan dinyatakan ketika penghakiman terakhir. Hakim di persidangan seringkali mengadili dengan berat sebelah. Seringkali ada kekeliruan dalam mengambil keputusan. Bahkan ada hakim yang disogok sehingga mengambil putusan hukum yang menyimpang. Namun di penghakiman terakhir, semuanya akan dihakimi dengan adil. Orang benar yang alami ketidakadilan di bumi akan bersorak-sorak sebab Allah akan menghakimi dengan adil dan mereka yang hidup dalam kejahatan akan dilemparkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala.


Saudaraku, mari kita renungkan: Apakah saya sudah mencari Tuhan agar dapat memahami keadilan yang sejati? Ataukah saya masih cenderung melihat keadilan dari sudut pandang dunia? Saya pribadi belajar bahwa semakin saya mendekat kepada Tuhan, semakin saya mampu melihat segala sesuatu dengan hikmat dan kasih yang benar. Kita harus terus mencari TUHAN, mengenal kehendak-Nya sehingga kita bisa mengerti banyak hal. Kita harus sadar bahwa sumber hikmat dan kecerdasan berasal dari TUHAN. Dialah kebenaran yang sejati. Kepintaran kita tidak akan dipakai untuk melanggar hukum atau menipu orang lain. Sebaliknya, kita akan memakai hikmat kita untuk jadi berkat bagi orang lain, memberi solusi di balik permasalahan dan menghibur orang yang sedang susah hatinya. 


Puji Tuhan, hari ini kita belajar 3 hal:

1⃣. Saya mau mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh agar saya bisa memahami dan menerapkan keadilan sejati dalam hidup saya.

2⃣. Saya mau menolak segala bentuk ketidakadilan dan memperjuangkan kebenaran dengan kasih.

3⃣. Saya percaya bahwa Tuhan adalah Hakim yang adil dan saya mau hidup dalam kepercayaan kepada keadilan-Nya.

Kiranya Tuhan menolong kita untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan-Nya. Amin. 🙏😊


Kutipan:

"Keadilan sejati hanya dapat dimengerti oleh mereka yang mencari Tuhan dengan hati yang tulus."


10-03-2025

Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

Keuntungan Hidup

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN