TUHAN MELIHAT SI MISKIN DAN SI PENINDAS
(Amsal 29:13, TB) "Si miskin dan si penindas bertemu, dan TUHAN membuat mata kedua orang itu bersinar."
Shalom, Saudaraku… Kasih Tuhan Yesus nyata bagi setiap orang, tanpa terkecuali.
Saudaraku, ayat ini menggambarkan dua pihak yang sangat bertolak belakang: si miskin dan si penindas. Di dunia, kita sering melihat orang miskin sebagai korban dan penindas sebagai pelaku kejahatan. Namun firman Tuhan mengingatkan kita bahwa Tuhan tetap memperhatikan keduanya. Ia membuat mata keduanya bersinar. Artinya, Tuhan memberi kehidupan kepada keduanya. Tuhan tidak membiarkan si miskin tanpa harapan, dan Tuhan juga tidak membiarkan si penindas berjalan tanpa teguran. Tuhan adalah Hakim yang adil, yang melihat dari hati terdalam manusia. Si miskin punya harapan untuk beroleh hidup yang lebih layak. Si penindas punya harapan untuk bertobat dan menerima hidup baru dari TUHAN. Sungguh, apa pun kondisi kita saat ini, kita bisa dapatkan pengharapan di dalam TUHAN.
Saudaraku, Tuhan tidak memihak berdasarkan kekayaan atau kuasa. Ia memihak pada keadilan dan kasih. Si miskin diberi harapan oleh Tuhan, supaya tidak menyerah dalam kesusahannya. Namun si penindas pun diberi kesempatan untuk bertobat. Tuhan bisa membuka mata si penindas untuk melihat kesalahannya dan meninggalkan kejahatannya. Kita tahu Paulus adalah seorang penindas yang sangat kejam terhadap orang Kristen. Namun TUHAN menyentuh hatinya sehingga dari seorang penindas bisa berubah menjadi orang yang penuh kasih dan kepedulian. Di hadapan Tuhan, semua manusia memiliki kesempatan yang sama untuk berubah dan hidup dalam terang. Maka, kita harus waspada. Jangan merasa aman hanya karena kita bukan penindas. Tapi juga jangan putus asa jika kita sedang dalam penderitaan. Tuhan melihat dan Tuhan bertindak.
Saudaraku, mari kita hidup dengan hati yang terbuka terhadap keadilan dan belas kasih. Jangan memandang orang dari status sosialnya saja. Jangan pula merasa diri lebih baik karena kita punya lebih banyak. Tuhan memelihara mata si miskin dan si penindas. Tuhan menghendaki pertobatan, keadilan, dan kasih dinyatakan oleh semua umat-Nya. Mari kita menjadi bagian dari jawaban Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita. Mari kita tujukan mata kita kepada TUHAN yang memberi kasih karunia dan damai sejahtera. Mata kita harus tertuju pada Tuhan Yesus yang telah menang terhadap dosa, yang telah menelan maut di dalam kuasa kebangkitan-Nya. Mari kita melihat dengan mata yang tertuju kepada Kristus, yang menyediakan hidup kekal bagi kita sebagai anugerah yang sangat besar dan agung. Oh haleluya. Terima kasih TUHAN..!
Mari kita buat tiga tekad hari ini:
1⃣. Saya mau hidup adil dan tidak memandang orang dari status sosialnya.
2⃣. Saya tidak mau menindas, tapi justru jadi pembela bagi yang tertindas.
3⃣. Saya percaya bahwa Tuhan melihat setiap orang dan memberi kesempatan untuk bertobat.
😇😃
Kutipan:
"Tuhan memberi terang bagi semua mata—agar yang tertindas punya harapan, dan yang menindas sadar dan bertobat."
15-04-2025
Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar