ANAK & AHLI WARIS KERAJAAN ALLAH 👑✨

📖 Galatia 4:7 — "Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah."


Shalom, Saudara terkasih… 🙏 Kiranya kasih dan damai sejahtera dari Tuhan melimpahi hidup kita hari ini.


Saudaraku, ayat ini adalah pengingat yang luar biasa tentang identitas kita di dalam Kristus. Rasul Paulus menegaskan bahwa kita bukan lagi hamba yang terikat oleh hukum atau dosa, tetapi anak-anak Allah yang dikasihi. Dunia sering mencoba mendefinisikan kita berdasarkan pekerjaan, status, atau kegagalan, tetapi Tuhan melihat kita sebagai anak-Nya yang berharga. 💡 Betapa besar kasih Allah yang mengangkat kita dari budak dosa menjadi anak yang sah, bahkan ahli waris dari segala janji-Nya. Semua ini bukan karena jasa kita, melainkan karena kasih karunia-Nya yang sempurna. Allah tidak hanya membebaskan kita, tetapi juga memposisikan kita untuk menerima berkat kekal. Ini adalah kehormatan ilahi yang tidak ternilai. Dari budak dosa menjadi ahli waris Kerajaan Allah. Sungguh, ini semua berkat kasih dan anugerah Allah semata.


Saudaraku, menjadi anak dan ahli waris berarti kita memiliki hak istimewa sekaligus tanggung jawab. Hak istimewa kita adalah akses langsung kepada Bapa, perlindungan-Nya, dan janji-janji-Nya yang pasti. Namun, kita juga dipanggil untuk hidup sesuai identitas itu — meninggalkan gaya hidup lama dan berjalan dalam kekudusan. 💎 Seorang anak raja tidak hidup sembarangan, demikian juga kita yang adalah anak Raja segala raja. Kita harus memelihara hubungan dengan Bapa melalui doa, firman, dan ketaatan. Hidup kita harus menjadi cerminan kasih, kebenaran, dan kemuliaan-Nya. Dan ingatlah, menjadi ahli waris bukan hanya tentang menerima berkat di masa depan, tetapi juga tentang menikmati hubungan yang intim dengan Bapa sekarang. Kita tidak boleh jadi anak kurang ajar yg hanya mengharapkan warisan tanpa peduli dengan relasi terhadap Bapa. Yang utama itu relasi, tak perlu kejar dan tuntut warisan.


Saudaraku, marilah kita berjalan setiap hari dengan kesadaran bahwa kita adalah anak Allah yang dikasihi. Jangan biarkan rasa bersalah, rasa minder, atau tekanan dunia membuat kita lupa siapa kita di dalam Kristus. ✨ Kita bukan hamba ketakutan, melainkan anak yang hidup dalam kasih. Mari kita bersyukur untuk warisan rohani yang Tuhan berikan, dan setia mengelolanya dengan hati yang menyenangkan Dia. Hidup sebagai anak Allah adalah hidup dalam kebebasan, sukacita, dan kepastian bahwa Bapa selalu menyertai kita. Mari kita terus setia hingga kita menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan. Mari kita tekun melakukan kehendak Allah dan menyenangkan hati Tuhan senantiasa. Haleluya..!!


✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya memilih untuk hidup sesuai identitas saya sebagai anak Allah.

2⃣ Saya mau setia mengelola warisan rohani yang Tuhan percayakan.

3⃣ Saya akan hidup dekat dengan Bapa melalui doa, firman, dan ketaatan.


📌 Kutipan Hari Ini:

"Kita bukan lagi hamba dosa, tetapi anak-anak Allah yang dikasihi dan ahli waris janji-Nya."


🗓️ 12-08-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT