HIDUP DIBENARKAN OLEH IMAN 🙏🌟

-

📖 Galatia 3:11 — "Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: Orang yang benar akan hidup oleh iman."


Shalom, Saudara terkasih… 🙏 Kiranya kasih karunia Tuhan senantiasa menguatkan kita dalam perjalanan hidup ini.


Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita bahwa pembenaran di hadapan Allah tidak pernah bisa kita capai dengan usaha manusia semata. Rasul Paulus menegaskan bahwa ukuran kebenaran bukanlah kesempurnaan menaati hukum, melainkan hidup oleh iman kepada Kristus. Dunia sering kali mengajarkan bahwa kita harus bekerja keras untuk layak dan diterima. Namun, firman Tuhan mengungkapkan bahwa penerimaan Allah adalah anugerah, bukan hasil pencapaian kita. 💡 Betapa melegakan ketika kita sadar bahwa keselamatan bukan hasil kerja kita, tetapi pemberian Tuhan yang sempurna. Ini adalah pemberian yg besar dan agung. Banyak dari manusia suka mengharap imbalan dan menuntut bayaran setelah memberi sesuatu tetapi Allah memberikan karunia keselamatan karena kasih tanpa mengharap imbalan sebab kita pun tidak sanggup membalas apa yg sudah Tuhan berikan. Sungguh, Allah itu baik.


Saudaraku, hidup oleh iman berarti percaya penuh kepada karya Kristus di salib sebagai dasar keselamatan kita. Bukan berarti kita mengabaikan kebaikan atau perbuatan baik, tetapi kita melakukannya sebagai buah dari iman, bukan sebagai syarat keselamatan. 💎 Iman yang hidup akan memampukan kita untuk taat, sekalipun keadaan tampak sulit. Saat kita gagal, iman membuat kita kembali kepada Tuhan, bukan menjauh. Inilah kehidupan yang berakar pada kasih karunia, bukan pada rasa takut atau usaha membuktikan diri di hadapan manusia. Kita harus memusatkan hidup kita di dalam iman kepada Tuhan Yesus. Iman kita juga harus diwujudkan lewat pikiran, perkataan dan perbuatan yg selaras dengan kehendak Allah.


Saudaraku, marilah kita memelihara iman itu setiap hari. Jangan biarkan tekanan dunia atau rasa tidak layak menghalangi kita untuk datang kepada Tuhan. Ingatlah, “Orang benar akan hidup oleh iman,” artinya setiap langkah kita harus dipandu oleh percaya penuh kepada janji-janji-Nya. ✨ Mari hari ini kita melangkah bukan dengan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi dengan keyakinan bahwa Allah yang memulai pekerjaan baik dalam kita akan menyelesaikannya. Hidup dalam iman adalah hidup dalam kepastian kasih Tuhan yang tidak berubah. Mari kita percaya pada kuasa kasih Allah yg besar. Jangan lagi mengandalkan diri sendiri dan bersandar pada pengertian sendiri. Mari kita percaya kepada Tuhan dengan segenap hati. Haleluya..!!


✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya memilih untuk hidup mengandalkan iman, bukan hanya usaha manusia.

2⃣ Saya percaya penuh pada karya keselamatan Yesus Kristus.

3⃣ Saya mau membiarkan iman membuahkan ketaatan dalam hidup saya.


📌 Kutipan Hari Ini:

"Kebenaran sejati bukan hasil usaha kita, tetapi anugerah yang kita terima melalui iman."


🗓️ 11-08-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya