HIDUP ITU SINGKAT, TAPI BERHARGA 🌿⏳

📖 Mazmur 39:4 (TB) — “Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!”


Shalom, Saudara terkasih 🌤️ Kiranya hati kita hari ini dipenuhi kesadaran akan kasih Tuhan yang menuntun hidup kita.


Saudaraku, Mazmur 39 adalah pergumulan Daud tentang kefanaan hidup. Daud bukan sedang putus asa, tetapi ia sedang merenungkan betapa singkat dan rapuhnya umur manusia. Dalam ayat ini, Daud meminta Tuhan untuk mengingatkannya bahwa hidup di dunia ini tidak kekal. Mengapa? Supaya ia tidak hidup sembarangan, tidak menyia-nyiakan waktu, dan tidak terperangkap dalam hal-hal yang tidak bernilai kekal. Kesadaran bahwa hidup itu sementara justru membuat kita hidup lebih bijaksana dan berhati-hati dalam setiap keputusan. Setiap detik berharga, maka kita harus produktif dalam menggunakan waktu yang kita miliki. Jangan anggap remeh dan sepele setiap detik. Waktu yang TUHAN berikan sangatlah mahal. Tiap detik, kita harus minta TUHAN tuntun, TUHAN bimbing, TUHAN jaga.


Saudaraku, ketika manusia lupa bahwa hidup itu singkat, ia mudah hanyut dalam kesibukan, ambisi, iri hati, dan kesenangan yang tidak menambah nilai rohani. Tetapi ketika kita sadar bahwa umur ini ada batasnya, kita mulai melihat apa yang benar-benar penting: mengenal Tuhan, mengasihi sesama, hidup dalam kekudusan, dan melakukan yang baik. Banyak orang memiliki kalender yang penuh tetapi hati yang kosong karena lupa tujuan hidup. Daud mengingatkan kita untuk melihat hidup melalui perspektif kekekalan, bukan hanya kenyamanan saat ini. Kita harus sadar bahwa orang percaya itu namanya sudah terdaftar di sorga. Jadi kita harus sadar bahwa kita ini warga Kerajaan Sorga yang saat ini tinggal di dunia. Kita harus menampilkan gaya hidup Kerajaan Sorga bukan dunia. Kita harus punya pandangan kekal yang mulia sehingga kita bisa jadi garam dan terang dunia.


Saudaraku, hari ini mari kita memandang hidup sebagai anugerah yang dititipkan Tuhan untuk dijalani dengan bijaksana. Hidup memang singkat, tetapi di tangan Tuhan, hidup ini bisa menjadi berarti dan berdampak. Tuhan ingin kita mengisi hari-hari dengan hal-hal yang bernilai abadi: kasih, iman, pelayanan, integritas, dan ketaatan. Ketika kita sadar bahwa waktu terbatas, kita akan lebih menghargai setiap kesempatan untuk bertumbuh, bersyukur, dan menjadi berkat. Hidup ini fana, tetapi Tuhan sanggup membuatnya penuh arti. 🌿 Kita harus terus berproses dalam kehidupan yang bermakna. Makan pun harus menaruh makna. Jangan asal makan tetapi makanlah sambil bersyukur, sambil mengagumi karya TUHAN, sambil berterima kasih atas rezeki yang sudah TUHAN berikan. Saat bernapas pun, bernapaslah dengan makna sambil mensyukuri bahwa kita bisa hidup karena terus bergantung pada napas yang TUHAN berikan. Saat bekerja, mari bekerja dengan segenap hati seperti untuk TUHAN dan bukan untuk manusia. Inilah hidup yang bijaksana, penuh syukur dan bertujuan.


✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya mau menghargai waktu dan hidup yang Tuhan percayakan kepada saya.

2⃣ Saya mau memprioritaskan hal-hal yang bernilai kekal, bukan kesibukan yang sia-sia.

3⃣ Saya mau menjalani hidup dengan bijaksana, penuh syukur, dan bertujuan.


📌 Kutipan Hari Ini:

“Kesadaran akan singkatnya hidup membuat kita menjalani hari dengan lebih berarti.”


🗓️ 25-11-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN