PENGHARAPAN YANG MENGUATKAN JIWA πΏ✨
π Mazmur 42:11 (TB) — “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah, sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”
Shalom, Saudara terkasih π€️ Kiranya damai sejahtera Tuhan mengisi hati kita di tengah segala pergumulan hari ini.
Saudaraku, Mazmur 42 menggambarkan pergumulan batin seorang yang merasa jauh dari hadirat Tuhan. Ia tidak menutupi rasa sedih, tertekan, dan gelisahnya—bahkan ia berbicara jujur kepada jiwanya sendiri. Namun di tengah badai itu, ada satu hal yang tidak ia lepaskan: pengharapan kepada Allah. Ia mengingatkan dirinya bahwa Tuhan yang sama yang dahulu menolongnya, akan kembali menghadirkan alasan untuk bersyukur. Kita harus terus tertuju dan terarah kepada TUHAN meski banyak pergumulan dan masalah. Kita harus belajar selaras dengan kehendak TUHAN senantiasa. Pengharapan kita kepada Allah tidak akan sia-sia tetapi akan memberi kita sukacita besar di masa mendatang.
Saudaraku, hidup sering membawa kita pada fase-fase ketika pikiran kacau, hati lelah, dan iman terasa kecil. Namun ayat ini mengajar kita: ketika jiwa kita tertekan, kita jangan mengarahkan mata pada masalah, tetapi kepada Allah yang setia. Pengharapan kepada Tuhan bukan sekadar optimisme kosong; itu adalah penegasan iman bahwa Tuhan tetap memegang kendali. Saat kita tidak mengerti jalan keluar, Tuhan tetap bekerja dalam cara yang tidak terlihat. TUHAN akan bekerja mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Dia. Kita harus belajar punya fokus yang benar. Pilih, mau fokus pada TUHAN atau pada masalah? Mau pada jalan keluar atau jalan buntu? Mau pada iman atau rasa takut? Hidup selalu memperhadapkan kita pada pilihan, karena itu pilihlah Kristus setiap hari.
Saudaraku, Tuhan tidak mengabaikan jiwa yang gelisah. Ia dekat dengan yang patah hati, dan Ia meneguhkan orang yang menaruh harap kepada-Nya. Ada waktunya kita akan kembali bersyukur, ketika Tuhan memulihkan, menguatkan, dan mengangkat kita dari kegelisahan. Karena itu, biarlah hari ini kita berkata kepada jiwa kita: “Tetap berharap, Tuhan tidak pernah gagal.” π Berharap membuat kita bersukacita sedangkan mengeluh membuat muka kita muram. Berharap membuat kita lebih banyak berusaha tetapi mengeluh membuat kita mudah menyerah. Berharap membuat kita lebih kuat tetapi mengeluh membuat kita lemah. Kita harus senantiasa hidup dalam pengharapan akan TUHAN. Ini sangat indah dan luar biasa. Biarlah kita terus berjalan bersama dengan TUHAN dan jadi berkat di mana pun kita berada.
✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:
1⃣ Saya mau mengarahkan hati kepada Tuhan di tengah tekanan dan rasa gelisah.
2⃣ Saya mau percaya bahwa Tuhan bekerja meskipun saya belum melihat hasilnya.
3⃣ Saya mau menantikan waktu Tuhan dengan penuh pengharapan dan ucapan syukur.
π Kutipan Hari Ini:
“Ketika jiwa gelisah, arahkanlah harapanmu kepada Tuhan—di sana ada kekuatan baru.”
π️ 28-11-2025
✍️ Rialdi Pasaribu
Komentar
Posting Komentar