PERSEMBAHKAN SYUKUR SEBAGAI KORBAN TERBAIK 🙌🔥

-

📖 Mazmur 50:23 (TB) — “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang berlaku jujur, kepada dialah Aku memperlihatkan keselamatan dari Allah.”


Shalom, Saudara terkasih 🌤️ Kiranya hati kita dipenuhi kasih dan terang Tuhan hari ini.


Saudaraku, Mazmur 50 adalah teguran sekaligus undangan Tuhan kepada umat-Nya. Tuhan menegaskan bahwa Ia tidak mencari ritual kosong atau ibadah tanpa hati. Ia mencari hati yang bersyukur, hidup yang tulus, dan ketaatan yang nyata. Ayat ini mengingatkan kita bahwa syukur bukan hanya ucapan bibir; itu adalah “korban” berharga yang Tuhan senangi. Ketika kita bersyukur, kita sedang mengakui bahwa semua yang kita punya berasal dari Tuhan. Kita juga mengakui bahwa segala sesuatu yg terjadi baik adanya. Kalaupun terlihat buruk, maka kita yakin bahwa Tuhan pasti mendatangkan kebaikan. Tuhan akan selalu baik dalam hidup kita. Ia tidak akan pernah mengecewakan umat-Nya. Kita harus belajar bersyukur akan segala kebaikan Tuhan.


Saudaraku, sering kali kita mudah mengeluh, membandingkan diri, atau merasa kurang. Namun Tuhan mengajarkan bahwa hidup yang bersyukur adalah hidup yang memuliakan Dia. Syukur membuka mata kita untuk melihat penyertaan Tuhan di tengah tantangan. Syukur meneguhkan hati saat keadaan tidak sesuai harapan. Dan yang indah: Tuhan menyukai syukur karena itu menunjukkan iman kita kepada-Nya. Bersyukur bukan berarti hidup selalu mudah—bersyukur berarti hati kita tetap percaya kepada Tuhan, apa pun yang terjadi. Bersyukur adalah kekayaan yang sesungguhnya. Lebih baik punya 100 ribu dengan karakter senantiasa bersyukur dari dari pada memiliki 100 juta namun suka mengeluh. Bersyukur adalah suatu persembahan yg indah bagi Tuhan. Terlebih lagi kita harus senantiasa bersyukur untuk keselamatan yg sudah Tuhan berikan bagi kita. Seharusnya kita dimurkai karena penuh dengan dosa namun kita beroleh anugerah keselamatan dan pengampunan. Sungguh kita harus bersyukur..!


Saudaraku, ayat ini juga menekankan kejujuran hidup. Tuhan menjanjikan bahwa kepada orang yang jujur, Ia akan memperlihatkan keselamatan-Nya. Hidup jujur di dunia yang penuh kompromi kadang terasa berat, tetapi itulah jalan yang Tuhan berkati. Ketika kita berjalan dalam kejujuran dan penuh syukur, kita sedang berada di jalur yang Tuhan inginkan—jalur di mana keselamatan, damai, dan penyertaan Tuhan dinyatakan dengan nyata. Jadilah orang yg bisa dipercaya. Satu kali kebohongan akan bikin kita tidak bisa dipercaya. Oleh karena itu, jujur itu harus konsisten dan setia. Kita harus komitmen untuk jujur dalam segala hal. Kita juga harus jujur ketika punya kekurangan juga kesalahan. Jangan bersembunyi di balik kebohongan. Jadilah orang yg mengatakan Ya ketika ya dan Tidak ketika tidak. Hidup jujur dan benar mencerminkan karakter Kristus yg sejati.


✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya mau mempersembahkan syukur setiap hari sebagai bentuk pemuliaan kepada Tuhan.

2⃣ Saya mau menjaga hidup yang penuh syukur dan tulus dalam setiap tindakan.

3⃣ Saya mau menjadi orang yg jujur senantiasa.


📌 Kutipan Hari Ini:

“Syukur memuliakan Tuhan, dan kejujuran membuka jalan bagi keselamatan-Nya.”


🗓️ 06-12-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya