Raja Atas Hidupku

-

 1 Samuel 8:7 (TB)  TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Shalom, Saudaraku.... Apa kabarnya hari ini? Kiranya baik dan sehat semua ya! Hari ini kita akan belajar tentang Raja atas hidupku.

Saudaraku, beberapa waktu yg lalu ada kerusuhan di Amerika Serikat karena pendukung presiden Trump tidak menyetujui pengesahan Joe Biden sebagai presiden terpilih di tahun ini. Gedung rapat pun didatangi massa dan kondisinya berantakan. Pendukung Trump tidak mau dipimpin oleh Joe Biden yg merupakan presiden terpilih untuk 4 tahun ke depan. Mengapa ketika pemimpinnya manusia, repotnya bukan main ya? Yang mimpin kan manusia. Kalau gitu, bukan itu yg terutama dong. Yang terutama ialah Tuhan jadi Raja dan penguasa atas hidup kita termasuk atas hidup rakyat Amerika Serikat. Kalau mereka takut akan Allah, maka mereka akan akui kedaulatan Tuhan atas pemerintah yg melaksanakan tanggung jawabnya. Proses dan hasil demokrasi pun pasti dihormati dan ditaati. Siapapun pemimpin negaranya, kita ga boleh ribut dan ngomel. Ingat, yg utama ialah Tuhan jadi Raja dan Penguasa tunggal atas hidup kita!

Di Israel saat zaman Samuel, rakyat minta seorang raja untuk memimpin dan memerintah mereka. Permintaan ini mengisyaratkan bahwa bangsa Israel tidak lagi mengakui Allah sebagai Raja atas hidup mereka. Mereka tidak ingat dan hayati bahwa Raja di atas segala raja telah melepaskan nenek moyang mereka dari perbudakan dan menuntun mereka keluar dari padang gurun menuju tanah Perjanjian yg kaya akan susu dan madunya. Raja mana lagi yg bisa lakukan hal menakjubkan seperti itu? Ga ada di dalam sejarah. Cari aja, bangsa mana yg pernah mengalami hal sehebat itu? Hanya Israel, umat pilihan Allah. Tapi mereka ingin raja yg lain, yg merupakan manusia. Sungguh, ini penolakan terhadap kedaulatan dan pemerintahan Allah atas Israel. Sebagai orang Kristen, jangan gantikan posisi Allah sebagai Raja atas hidup kita. Jangan cari raja lain. Tidak ada yg lebih baik daripada Allah. Dialah yg harus memerintah hidup kita!

Saudaraku, Allah kita adalah Raja Damai. Sungguh, ia tidak memerintah seperti Herodes yg menggunakan kekerasan atau raja Babel yg menggunakan kereta berkuda untuk berperang. Engga loh! Dia justru datang ke dunia, berinkarnasi menjadi manusia dan mengosongkan diri-Nya menjadi seorang Hamba. Dia datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani bahkan Ia menyerahkan diri-Nya dan nyawa-Nya untuk menjadi tebusan bagi banyak orang. Inilah Raja yg sebenarnya. Tak ada yg seperti Dia! Semua raja haus akan kejayaan, kekayaan dan kehormatan tetapi Kristus melayani, menolong dan menyelamatkan kita yg hina dan buruk ini. Sungguh menakjubkan kasih Allah kita! Apakah kita tergerak untuk tetap hidup dalam kedaulatan Kristus sebagai Raja tunggal dalam hidup kita? Semakin kita dipimpin oleh Raja yang benar, maka kita akan makin serupa dengan Dia! Mari hidup di bawah pemerintahan Raja Damai.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Allah menjadi Raja dan Penguasa tunggal atas hidup kita
✓ Jangan cari raja lain atas hidup kita
✓ Yesus adalah Raja yang sangat luar biasa
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin! ❤😊😇

Kutipan
Jangan pernah tolak Allah menjadi Rajamu

18-01-2021
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya