Jadi Saksi

-

 Mazmur 71:18 (TB)  juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.

Shalom, Saudaraku.. Sampai putih rambutku ku tetep setia jalan di dalam-Mu. Hari ini kita akan belajar jadi saksi tentang kebaikan Tuhan.

Saudaraku, ketahuilah bahwa Allah telah mengajar kita sejak kita melalui masa kecil kita, yes saat kita masih imut dan lucu 😁. Allah begitu baik. Dia setia dari sejak kita di kandungan, saat masih bayi dan sampai detik ini. Berjuta syukur layak untuk dipersembahkan bagi Bapa kita. Saudaraku, saya sangat yakin dan percaya kalau kita merasa sangat diberkati oleh Tuhan, maka kita akan jadi generasi yg suka beraksi tentang kebaikan Tuhan. Iya, itu pasti. Sederhananya begini, seseorang pernah makan bakmi Siantar dan ia merasakan nikmat dan enaknya bakmi itu. Tanpa disuruh dan dipaksa, ia dengan senang hati dan sukarela memberitahukan kepada orang lain bahwa ada tempat makan bakmi Siantar yang enak. Ia bersaksi tentang bakmi Siantar dan memberi rekomendasi. Nah, begitu juga dengan kita, kalau kita sangat diberkati, kita akan suka membagikan kesaksian tentang baiknya Tuhan. Sebaliknya, kalau kita merasa ga diberkati, tak akan ada kesaksian yang kita sebarkan kepada orang lain.

Saudaraku, sampai masa tua dan putih rambut pun, Tuhan sekali-kali tidak akan pernah meninggalkan kita. Ya, itu pasti dan itu terjamin. Dia bahkan akan menggendong kita dan menopang kita. Itu janji Tuhan yg sangat manis. Saudaraku, sesungguhnya jika kita masih hidup sampai hari ini, itu artinya Tuhan masih beri kita kesempatan untuk menerima berkat dan MENJADI BERKAT. Nah, jangan lupa nih untuk poin yg menjadi berkat. Semua orang ingin diberkati. Tentu saja, jangan ditanya. Tapi apakah semua orang mau menjadi berkat? Mau sih mau, tapi realisasinya gimana? Nah, di titik ini kita perlu berserah kepada Roh Kudus. Dia akan menolong kita dengan senang hati. Dia akan membantu kita untuk mengekspresikan Kristus. Ketika kita mengekspresikan Kristus, maka kita sedang menjalani hidup untuk jadi berkat. Waww, sangat indah ya... Ayo ayo ayo, praktikkan hidup diberkati untuk menjadi berkat.

Saudaraku, angkatan setelah kita perlu firman Tuhan. Dari mana datangnya firman Tuhan itu? Tuhan mau pakai kita. Tuhan mau firman itu diberitakan melalui kita. Yes, melalui kita. Ada kuasa Tuhan yang perlu diberitakan, ada keperkasaan Tuhan yang perlu diwartakan dan semuanya itu perlu peran saudara-saudari semua. Jangan biarkan si A ga kenal Tuhan karena kita ga beritakan apa-apa kepadanya. Minimal mari kita kenalkan kuasa dan keperkasaan Tuhan kepada keluarga. Sekali? Tentu tidak! Berkali-kali, setiap hari. Beritakan kepada saudara, teman, tetangga, bahkan orang yg ga dikenal sekalipun. Beritakan. Tugas kita bukan buat mereka jadi Kristen. Engga... Itu tugas Roh Kudus yg membuat hati seseorang percaya. Tugas kita hanyalah beritakan kuasa Tuhan. Maukah kita melakukannya? Generasi berikutnya perlu kesaksian Saudara! Mari jadi mitra-Nya, mari jadi saksi-Nya. Haleluya!!

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Bagikan kesaksian tentang kebaikan Tuhan
✓ Kita hidup sampai hari ini, karena Tuhan masih memberkati kita untuk jadi berkat bagi sesama
✓ Mari jadi mitra Tuhan, mari jadi saksi Tuhan!
Tuhan Yesus mengasihi kita! Amin ❤😇🙏

Kutipan
Kita hidup hari ini karena Tuhan Yesus memberkati kita agar kita menjadi berkat.

20-03-2021
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya