Pengenalan akan Tuhan

-

 Yesaya 11:9 (TB)  Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.

Shalom, Saudaraku... Dan ku ingin mengenal-Mu Tuhan lebih dalam dari semua yang ku kenal. Hari ini kita akan belajar pengenalan akan Tuhan.

Saudaraku, hari-hari ini semakin jahat. Kita perlu meminta Tuhan mengajari kita menghitung hari-hari agar kita beroleh hati yg bijaksana. Kita bisa melihat begitu gencarnya Iblis bekerja. Dia menciptakan kejahatan dan kebusukan, menebarkan jaringnya kepada manusia yg lemah. Kita perlu berjaga-jaga, mengawasi hidup kita agar tidak terjerat dalam kejahatan dan kebusukan yg disebar Iblis. Kita mungkin melihat kejahatan dan kebusukan yg orang lain perbuat, tapi sesungguhnya kita pun demikian. Kita pun jahat dan busuk. Masih ada dosa yang kita lakukan setiap hari. Kita perlu akui itu dengan rendah hati di hadapan Tuhan. Jujur dan apa adanya merupakan sikap yang baik di hadapan Tuhan. Ketika kita terbuka, maka kita membuka ruang untuk pemulihan. Tuhan ingin memulihkan kita yg jahat dan busuk. Tuhan mau bentuk kita!

Saudaraku, bagaimana kita bisa menanggulangi kejahatan dan kebusukan ini? Solusinya ialah pengenalan akan Tuhan. Kenali Tuhan, maka hidup kita akan berjalan dalam kebenaran. Setiap kejahatan serta kebusukan akan dikikis dalam hidup kita. Eliminasi demi eliminasi terjadi atas setiap kejahatan yg sering kita lakukan di masa lalu. Tuhan jadikan kita baru ketika kita mengenal Dia. Kita musti bedakan antara tahu dengan kenal. Banyak orang tahu tentang Tuhan tapi ga kenal siapa Tuhan. Tahu itu hanya sebatas pengetahuan tapi kenal itu sudah masuk dalam hubungan yg dibangun setiap hari. Megetahui itu perkara yang dangkal sedangkan mengenal itu perkara yang dalam. Kita perlu masuk tahap mengenal Tuhan. Mengenal Tuhan membuat kita takut dan hormat kepada Allah. Itu pula yg akan membuat kita membenci dosa, membenci kejahatan dan kecemaran. Kalau kita mengenal Tuhan, maka kita melakukan apa yg menjadi kehendak Tuhan. Sungguh, mengenal Tuhan sanggup menanggulangi kejahatan dan kebusukan manusia!

Saudaraku, kelak di gunung Tuhan, di tempat kediaman-Nya yg kudus, setiap orang akan mengenal Tuhan. Tidak ada orang yg berbuat jahat atau busuk. Rumah Bapa merupakan tempat yg damai dan penuh sukacita. Tidak ada ratap tangis, duka atau kesusahan di sana. Di sini, kita alami ratap tangis, duka dan kesusahan. Tapi berbahagialah mereka yg meratap, sebab mereka akan dihibur. Berbahagialah mereka yg berdukacita, karena mereka akan beroleh sukacita. Berbahagialah orang yg alami kesusahan, sebab kemuliaan yg dinyatakan kelak tidak dapat dibandingkan dengan penderitaan saat ini. Puncak dari hidup kita bukanlah di dunia ini; bukan tentang kekayaan, prestasi, popularitas atau kesuksesan. Bukan, bukan itu. Puncak hidup kita ialah tinggal bersama dengan Bapa dalam kekekalan yg dibangun berdasarkan pengenalan akan Allah.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Manusia begitu jahat dan busuk oleh karena jerat dan perangkap Iblis
✓ Kita perlu mengenal Tuhan untuk menanggulangi kejahatan dan kebusukan
✓ Di Rumah Bapa kita mengalami puncak kehidupan.
Tuhan Yesus mengasihi kita! Amin 😇😊❤

Kutipan
Pengenalan akan Tuhan menanggulangi kejahatan dan kebusukan kita.

17-04-2021
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya