Belajar Menghitung

-

 Bilangan 1:2 (TB)  "Hitunglah jumlah segenap umat Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka, dan catatlah nama semua laki-laki di Israel

Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus baik, sungguh amat baik!

Saudaraku, di bagian awal kitab bilangin, kita akan membaca banyak bilangan. Isinya tentang perhitungan orang Israel yg terdiri dari 12 suku. Beberapa orang merasa jenuh dan menganggap tidak ada gunanya baca seperti ini. Beberapa orang memilih baca Perjanjian Baru saja dan memilih tidak mau baca Perjanjian Lama, apalagi seperti kitab Bilangan atau Imamat atau 1 Tawarikh yg cukup membuat pusing kepala. Namun marilah kita lalui langkah demi langkah, mulai dari awal ke pertengahan hingga sampai akhirnya. Belajarlah untuk taat membaca Alkitab. Yang utama bukan menuntut kita harus ngerti. Yang jauh lebih penting ialah kesetiaan kita untuk baca Alkitab setiap hari termasuk membaca bagian-bagian yg sulit dimengerti. Kalau kita setia dalam perkara ini, maka Tuhan akan beri hikmat bagi kita untuk dapat mengerti bagian-bagian yg sulit. Yuk, setia baca Alkitab, baca seluruh kitab dari awal sampai akhir.

Saudaraku, ngomong-ngomong soal menghitung, Allah itu Mahatahu. Dia tahu seluruh jumlah umat-Nya. Bahkan jumlah helai rambut di kepala kita pun diketahui-Nya. Sungguh ajaib sekali, bukan? Mengapa Allah tahu jumlah kita? Mengapa hal sedetil helai rambut pun diketahui-Nya? Karena Allah mengasihi kita, Dia menyayangi kita. Kalau seseorang sayang kepada pasangannya, maka ia tahu banyak tentang pasangannya. Dia peduli, dia perhatian dan dia selalu ingin mengenal pasangannya sampai hal-hal yg detil. Ya, begitulah kalau sayang. Kalau ga sayang, ya ga bakalan mau tau, ga bakalan perhatian dan ga bakalan peduli. Bersyukur kita punya Bapa yang menghitung satu per satu domba-domba-Nya, menggendong dan memelihara kawanan-Nya. Jumlah bilangan dari orang percaya pun pasti diketahui oleh Allah. Oh, sungguh baiknya Tuhan kita!

Saudaraku, kita pun perlu belajar untuk menghitung berkat Tuhan. Berkat Tuhan mari hitunglah, maka kita akan kagum oleh kasih-Nya. Menghitung berkat Tuhan membuat kita sadar bahwa cinta kasih Tuhan begitu melimpah. Menghitung berkat Tuhan membuat kita senantiasa bersyukur. Menghitung berkat Tuhan mengingatkan kita bahwa pemeliharaan Tuhan terus berlangsung dalam hidup kita. Dalam satu hari, luangkan waktu beberapa saat untuk menghitung berkat Tuhan. Saya kasih contoh ya. Apakah kita berdoa untuk diberikan oksigen setiap hari? Hampir semua dari kita ga pernah minta oksigen dari Tuhan. Ternyata apa yg kita tidak doakan, diberikan loh oleh Tuhan. Inilah berkat Tuhan, pemeliharaan Tuhan dan kemurahan Tuhan. Saya yakin, ada lagi hal-hal yg tidak kita doakan tapi kita nikmati. Bersyukurlah, bersukacitalah dan teruslah alami kebaikan Tuhan. Yok yok yok, kita hitung berkat Tuhan senantiasa.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
✓ Yang lebih penting ialah kesetiaan baca Alkitab bukan menuntut harus mengerti.
✓ Tuhan menyayangi kita sehingga Ia tahu secara detil kondisi hidup kita
✓ Hitunglah berkat Tuhan setiap hari dan biarlah hati kita bersyukur dan berterima kasih senantiasa
Tuhan Yesus memelihara kita. Amin! ❤️😊😇

Kutipan
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau kan kagum oleh kasih-Nya

21-08-2021
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya