Jangan Males

-

 2 Tesalonika 3:7 (BIMK)  Kalian sendiri tahu bahwa kalian harus meniru contoh kami. Kami tidak bermalas-malas ketika kami berada di tengah-tengah kalian.

Shalom, Saudaraku.... Betapa hebat, betapa kuat dahsyatnya Allah kita.

Saudaraku, ada istilah mager di zaman sekarang. Mager itu artinya males gerak. Ada juga istilah kaum rebahan bagi orang punya waktu tapi kerjanya tidur-tiduran doang di kasur. Akibatnya beberapa orang juga jadi pemuda-pemudi jompo. Otak dan otot yg tidak dikerahkan bisa membuat badan jadi loyo, pikiran jadi ngoyo. Alkitab sangat menentang sikap malas. Itu berarti orang Kristen dipanggil untuk jadi orang yg rajin bukan pemalas. Orang malas tidak mencerminkan anak Tuhan. Kalau kita ngaku anak Tuhan tapi sifatnya males maka kita sangatlah memalukan. Kita ga boleh jadi pemalas, malu noh sama semut. Semut aja mau kerja nyari makan, lah kita kek mana? Masa sukanya rebahan doang, ga produktif dan mager mulu....?!

Saudaraku, Paulus, Silas, dan Timotius merupakan pribadi yg rajin. Mereka bukan tipe orang yg suka nyusahin orang lain. Sekalipun mereka punya hak untuk menerima upah dari jerih lelah mereka memberitakan Injil dan melayani jemaat, tapi mereka ga manfaatkan itu agar tidak memberatkan jemaat. Mereka justru bekerja, banting tulang. Kita tau sendiri bahwa Paulus merupakan tukang tenda. Dari situlah Paulus dapat penghasilan. Dia ga minta-minta ke jemaat. Ini dahsyat sekali. Paulus itu kalau mau dibilang orang yg sangat sibuk, tapi dia tahu prioritas hidup dan dia lakukan semuanya dengsn teratur dan terukur. Dia tahu kapan harus beritakan Injil, dia tahu juga kapan harus bertugas sebagai tukang tenda. Dia lakukan semua dengan rajin. Kalau Paulus pemalas, mungkin Injil ga bakalan tersebar sampai ke Eropa dan Paulus akan nyusahin banyak orang. Tapi puji Tuhan, kita punya teladan, yaitu Paulus yg rajin memberitakan Injil dan rajin bekerja.

Saudaraku, semua manusia punya waktu yg sama, yaitu 24 jam dalam sehari. Tapi dalam masalah penggunaan waktu, kita beda-beda. Ada yg produktif karena rajin, tapi ada yg waktunya terbuang sia-sia karena males. Kita tipe yg mana? Mari, jadilah tipe yg rajin. Manfaatkan waktu yg ada dengan optimal. Ketika saya nda ada jam ngajar seperti hari ini, saya rencanakan untuk membaca buku, untuk bekerja secara online dan melakukan hal produktif lainnya. Saya harus belajar untuk tidak menyia-nyiakan waktu yg ada. Saya perlu menempa diri sebaik mungkin seturut dengan kehendak Tuhan. Saya ga boleh hidup semau gue. Saya ga boleh memilih untuk hidup nyaman. Saya harus memilih untuk hidup benar. Yang nyaman itu rebahan tapi yg benar itu beraktivitas dengan produktif. Minta bimbingan Roh Kudus agar kita pandai mengatur waktu, rajin bekerja dan berhikmat dalam mengisi hari. Jadilah teladan bagi orang di sekitar dalam hal kerajinan. Tuhan pasti dimuliakan ketika anak-anak-Nya punya karakter rajin.

Puji Tuhan, hari ini kita belajar
☆ Jangan jadi pemalas sebab itu sama sekali tidak mencerminkan orang Kristen
☆ Jadilah pribadi yg rajin, yg teratur dan terukur
☆ Gunakan waktu yg ada dengan produktif dan kerjakan semua aktifitas positif dengan rajin agar kita menjadi teladan
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 😇☀️🤍

Kutipan
Jadilah pribadi yg rajin agar kita bisa menjadi teladan dan memuliakan Bapa di sorga

10-03-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya