Tak Ada Lagi Air Mata

-

 Wahyu 7:17 (TB)  Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Shalom, Saudaraku... Yesus Engkaulah permata hatiku, dunia tak dapat menggantikan-Mu...

Saudaraku, Tuhan Yesus adalah Anak Domba Allah yg hidup. Dialah yang menghapus dosa dunia. Dulu orang Israel harus mempersembahkan korban berupa domba jantan berumur 1 tahun, yg sulung, yg tidak bernoda dan tidak bercacat untuk pengampunan dosa. Itu semua adalah bayangan. Kita nda perlu lagi membeli hewan qurban untuk pengampunan dosa sebab Anak Domba Allah yg sejati telah disalibkan dan menjadi korban yg menyenangkan hati Allah sehingga semua manusia ditebus dari kutuk maut. Ada kuasa dalam nama Anak Domba Allah. Setiap kali kita minta ampun dosa, ingatlah kembali akan Anak Domba Allah, sebab gelar inilah yang meneguhkan bahwa Allah telah menjadi korban yg berkenan dan sempurna bagi Allah untuk pengampunan dosa dan keselamatan kita. Terpujilah Anak Domba Allah yg hidup.

Saudaraku, Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik. Oh, Dia sungguh baik. Dia akan membalut yg terluka, mencari yg hilang, menguatkan yang gemuk dan memelihara semua kawanan domba-Nya. Gembala kita, Tuhan Yesus Kristus akan menuntun kita ke mata air kehidupan. Oh haleluya... Pernah pergi ke mata air? Mata air itu sumber, airnya jernih, segar dan bersih. Wah, luar biasa. Mata air kehidupan ialah Allah sendiri. Tuhan Yesus akan menuntun kita ke dalam diri-Nya. Dialah sumber aliran hayat. Di dalam Dia ada hidup dan hidup yang berkelimpahan akan dinyatakan bagi barangsiapa yang mengasihi Dia. Oh haleluya... Mata air kehidupan itu akan memberi kesejukan, ketenangan dan kepuasan. Oh sungguh indahnya ada dalam hadirat Tuhan. Mari nikmati air kehidupan di dalam Tuhan Yesus.

Saudaraku, di sorga sana, tidak lagi ada air mata. Allah akan menghapus segala air mata. Air mata identik dengan dukacita dan kesusahan hidup. Di sorga ga ada dukacita pun kesusahan hidup. Tak ada air mata menandakan bahwa di sorga hanya ada sukacita sejati, hanya ada sorak-sorai dan gegap gempita karena Allah, Sang Mata Air Kehidupan. Waw sungguh luar biasa. Di dunia ini kita menangis, meratap dan mengadu. Itu boleh, itu wajar, itu manusiawi. Tapi kita harus tahu penempatannya. Kapan kita perlu menangis, meratap dan berdukacita? Saat kita mengaku dosa dan menyesalinya. Ambil waktu yg khusus, khusyuk dan sungguh-sungguh. Air mata ini akan ditampung dalam kirbat Allah. Dukacita ini akan mendatangkan penghiburan. Jadi keluar air mata dengan cara begitu sangat dianjurkan dan ketahuilah bahwa itu ada batasnya, yaitu selama hidup di dunia saja. Di sorga nanti, kita hanya bersukacita, ga ada sukacita lagi, ga ada ratap tangis lagi.

Puji Tuhan, hari ini kita akan belajar
☆ Anak Domba Allah menjadi korban yang sempurna untuk menghapus dosa dunia
☆ Gembala yang baik akan menuntun kita ke mata air kehidupan
☆ Tak ada lagi air mata di sorga sebab di dalam hadirat-Nya hanya ada sukacita
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 😇😊🤍

Kutipan
Anak Domba Allah menghapus dosa dunia dan mereka yang dituntun pada keselamatan tidak akan berdukacita lagi di sorga

23-03-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya