Bertumbuh di Gereja

-

 1 Korintus 12:27 (TB)  Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

Shalom, Saudaraku... Jadikan kami satu seperti kerinduan-Mu agar dunia tahu bukti nyata dari kasih-Mu.

Saudaraku, sebagai orang Kristen, bisakah kita baca Alkitab sendiri, ibadah sendiri dan berdoa sendiri? Yes bisa... Jadi, nda perlu ke gereja dong? Nda perlu bersekutu dong? Hmmm...... Ndak gitu ya... Kita perlu gereja, kita perlu bersekutu. Kenapa? Karena kita ini anggota-anggota tubuh Kristus. Kita saling melengkapi di dalam gereja. Kita saling membangun dan menguatkan di dalam persekutuan. Kita nda bisa hidup dan berfungsi sendirian. Sebagai orang percaya, kita nda bisa hidup secara individu saja. Kita harus hidup bersosial alias bersama-sama. Memang ada tubuh yg cuma mata doang? Atau kaki doang? Atau tangan doang? Atau dengkul doang? Ya ndak ada... Kaki, tangan, mata, telinga, dengkul dan semua anggota tubuh yg lain saling terhubung, saling menyatu dan saling melengkapi satu sama lain. Inilah tanda bahwa kita harus bergabung dengan gereja, terlibat dalam persekutuan.

Saudaraku, sebagai umat percaya, kita pun menjadi batu hidup untuk pembangunan rumah rohani-> *1 Petrus 2:5 (TB)  Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.* Waw, indah sekali ya. Sekarang saya mau tanya, apakah dengan satu batu kita bisa mendirikan rumah? Ya kaga bisa, mustahil banget dan aneh banget kalau ada orang yg nyebut 1 batu jari rumah. Hahaha, sulit dibayangkan. Rumah itu terdiri dari begitu banyak batu. Batu-batu itu melekat, menyatu dan menguatkan satu sama lain untuk menjadi suatu pondasi. Kemudian batu-batu lainnya disusun menjadi tembok yg kuat. Ingat, semua batu itu menyatu dan menguatkan satu sama lain. Ndak ada yg berdiri sendiri. Ini menandakan bahwa sebagai umat percaya, kita perlu terhubung dengan umat percaya lainnya. Kita perlu saling melekat, saling membangun dan saling menguatkan untuk pembangunan rumah rohani. Kita menjadi batu-batu hidupnya Allah yg berguna untuk kemuliaan Tuhan. Ayo, mulai bergabung dengan komunitas, komisi, kelompok dan persekutuan di dalam gereja. Jangan tumbuh sendiri, jangan menganggap bahwa Saudara bisa bertumbuh tanpa orang lain. Sadarilah, engkau perlu saudara seiman.

Saudaraku, di gereja itulah kita bertumbuh. Di gereja itulah kita semakin diperlengkapi. Saya sendiri banyak sekali mengalami pertumbuhan iman melalui gereja. Banyak pengajaran firman yg saya dapatkan di dalam gereja. Saya pun memutuskan untuk berobat karena adanya gereja. Saya bisa bermain musik karena adanya gereja. Saya bisa melayani karena diberi ruang oleh gereja. Waw, begitu pentingnya gereja bagi pertumbuhan iman kita bersama. Tuhan ingin kita terlibat dalam pelayanan di gereja. Jangan jadi orang Kristen yg pasif, yg tidak berkontribusi apapun bagi gereja. Tuhan ingin kita jadi anggota tubuh Kristus. Dia ingin kita menjadi batu hidup. Bersama gereja, kelak kita pun menjadi mempelai Kristus. Ingat, ini bukan secara individu tapi korporat alias bersama-sama. Jadi, mari kita pancarkan kemuliaan gereja.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Dalam gereja, kita bisa anggota tubuh Kristus yg saling melengkapi dan saling menguatkan
☆ Kita adalah batu hidup yang dipakai untuk pembangunan rumah rohani
☆ Di dalam gereja, kita bertumbuh dalam iman
Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Amin 😇🤍🥳

Kutipan
Kita adalah anggota tubuh Kristus dan batu hidup untuk pembangunan tubuh Kristus.

22-05-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya