Kehancuran bagi Orang Sombong

-

 Daniel 4:33 (TB)  Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.

Shalom, Saudaraku... Tuhan itu adil, kuat dan penuh kuasa.

Saudaraku, Allah itu Hakim yg adil. Dia punya kuasa untuk menjatuhkan hukuman atas setiap orang yg bersalah. Tuhan merendahkan setiap orang yg tinggi hati juga meninggikan orang yg rendah hati. Waktu itu ada seorang raja Babel bernama Nebukadnezar. Dia meninggikan diri karena perbuatan, pencapaian dan prestasinya di dalam Kerajaan Babel. Dia meninggikan diri karena segala hal yg sudah dilakukannya. Hati-hati Saudaraku, jangan sampai kita menyombongkan diri karena kita punya banyak prestasi, pencapaian dan keberhasilan. Jangan sampai lupa diri apalagi lupa Tuhan. Gawat dah kalau begitu. Jangan sampai kehebatan diri memicu diri jadi sombong dan arogan. Kita perlu ingat bahwa di atas kita ada Tuhan. Kita ga punya ruang untuk sombong, kita ga punya hak untuk congkak. Ga ada sama sekali. Kita ada pun hanya oleh karena anugerah bukan karena kita hebat. Jadi, jangan pernah tertarik untuk membanggakan diri.

Saudaraku, seberapa pun hebatnya pencapaian hidup kita, kalau kita sombong, maka sebentar lagi kita akan hancur. Kehancuran pasti mengikuti setiap orang yg sombong, entah dia miskin atau kaya. Segala pujian, hormat dan kuasa harus kita kembalikan kepada Tuhan. Jangan beri ruang untuk meninggikan diri. Cukup rendahkan diri dan tinggikan Tuhan. Itu dia yg Tuhan kehendaki. Kalau kita merendahkan hati, maka Tuhan akan meninggikan kita. Itu udah otomatis. Itulah ketentuannya. Rendah hati itu artinya membuat Tuhan semakin besar dan diri sendiri semakin kecil, Tuhan semakin bertambah dan aku semakin berkurang. Itulah rendah hati. Kita mungkin nda rasa efeknya hari ini tapi percayalah Tuhan perhatikan orang rendah hati dan di waktu yg indah, Tuhan pasti angkat dan tinggikan orang itu. Oh haleluya...

Saudaraku, ketika Nebukadnezar meninggikan diri, Tuhan rendahkan dia, Tuhan hancurkan dia. Ia yang awalnya tinggal di istana raja dan makan enak, kini ia tinggal di padang dan makan rumput kayak sapi. Makan rumput itu menghadap kemana? Ke bawah! Ini jelas banget. Ini adalah tanda bahwa Tuhan merendahkan orang yg sombong. Semakin sombong seseorang maka Tuhan akan merendahkannya sampai ia harus menghadap ke bawah untuk makan dan bertahan hidup. Ngeri sekali... Bayangkan, dari orang papan atas, penguasa dan orang nomor satu di kerajaan kini jadi seperti binatang di padang yg makan rumput. Ini dibuat rendah serendah-rendahnya. Biar apa? Biar dia sadar, bertobat, tidak menghina orang lagi dan kembali pada kehendak Tuhan. Dengan hukuman ini pun, Nebukadnezar menjadi raja bangsa kafir yg kemudian memuji dan mengakui kebesaran Allah. Firaun aja yg udah dihajar habis-habisan tetep ga mau tobat, nah ini Nebukadnezar mau mengakui dosa dan memuliakan Allah. Ini sangat luar biasa.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Jangan pernah menyombongkan diri karena pencapaian, prestasi dan keberhasilan pribadi
☆ Kehancuran akan mengikuti kesombongan
☆ Tuhan akan turunkan orang sombong serendah-rendahnya agar mereka bertobat
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😇🤩😊

Kutipan
Orang sombong pasti jatuh lalu hancur

07-05-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya