Menuntun Orang Kepada Kristus

-

 Kisah Para Rasul 2:47 (TB)  sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Shalom, Saudaraku... Berikanku, berikanku, berikanku hati-Mu...

Saudaraku, penting sekali untuk menuntun orang kepada Kristus. Ini adalah bagian dari Amanat Agung. Sudah berapa lama kita menjadi Kristen? Sudah berapa orang yg kita tuntun kepada Kristus? Sudah adakah orang yg asalnya tidak percaya Tuhan kini menjadi percaya kepada-Nya melalui pelayanan Saudara? Ini pertanyaan yg menegur hati saya dan kita semua. Ada seseorang, sebut saja namanya Joko. Dia sedang berbincang-bincang dengan Arif dalam urusan bisnis. Mereka ngobrol begitu lama, berjam-jam. Joko itu umat percaya sedangkan Arif belum mengenal keselamatan. Setelah pertemuan itu berakhir, mereka kembali ke kamar hotelnya masing-masing. Beberapa menit kemudian, tak disangka Arif menghembuskan nafasnya yg terakhir. Mendengar kabar itu, Joko sedih sekali. Dia merenung, mengapa waktu yg begitu lama barusan tidak saya gunakan juga untuk menceritakan Tuhan Yesus? Mengapa saya sama sekali tidak beritakan kabar keselamatan? Joko sedih sekali karena Arif mengakhiri hidupnya tanpa mendengar kabar keselamatan darinya.

Saudaraku, hal itu menyadarkan Joko untuk menggunakan waktu sebaik mungkin. Ia tidak mau hal yg sama terulang kembali. Ia pun kini giat memberitakan Injil. Ia sadar bahwa tanpa menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, orang yg mati akan berakhir pada kebinasaan bukan hidup yg kekal. Kita perlu menyadari kebenaran ini dan hal ini harus memacu kita untuk peduli kepada sesama yg belum mendengar berita Injil. Kita harus beritakan Injil  bukan cuma di mimbar tapi di obrolan kita sehari-hari. Kita harus mengerti bahwa inilah kehendak Allah, yaitu agar semua orang selamat dan tidak ada yg binasa. Kita dipanggil untuk memberitakan kabar baik ini buat setiap orang yg masih tinggal dalam kegelapan. Kita perlu bawa 1 orang kepada Tuhan Yesus, kemudian bawa 2 orang, bawa 3 orang hingga akhirnya dalam setahun ada 10 atau 20 orang yg menerima Tuhan Yesus melalui pekabaran Injil yg kita lakukan.

Saudaraku, ada 2 jenis sukacita besar yang orang Kristen alami. Pertama, ketika ia menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kedua, ketika ia menuntun orang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Biasanya sukacita kedua ini lebih besar dari yg pertama. Sudahkah kita merasakan sukacita yg kedua? Mari kita mengalaminya. Cara pertama untuk menuntun orang kepada Kristus ialah dengan berdoa. Berdoa itu melibatkan Tuhan dalam misi. Doakan nama seseorang yg timbul dalam hati dan pikiran kita untuk kita kenalkan tentang siapa Tuhan Yesus. Misal yg muncul ialah nama "Siti", maka doakan Siti. Bergumullah untuk Siti. Minta Tuhan beri hikmat, pengertian dan hati yg mengasihi Siti. Kemudian setelah berdoa, segeralah untuk ceritakan tentang siapa Tuhan Yesus, apa yg Ia perbuat dan lain sebagainya. Mari kita coba. Beritakan Injil itu perlu praktik bukan teori saja. Kita perlu sampaikan kebenaran ini dan terus bergumul sampai Siti menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Inilah kehendak Tuhan dan Ia akan menyertai pelayanan kita.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Memberitakan Injil itu penting sebab itulah jalan menuju keselamatan
☆ Kita harus beritakan Injil kepada orang-orang yg masih tinggal dalam kegelapan
☆ Doakan orang yg mau kita Injili dan mulailah praktik untuk beritakan Injil
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 🤍😇☀️

Kutipan
Memberitakan Injil berarti membawa keselamatan bagi orang lain

20-05-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya