Menyanyikan Himne

-

 Efesus 5:19 (TB)  dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.

Shalom, Saudaraku.. Nyanyi dan bersoraklah bagi Dia, pujian hormat kuasa bagi Raja.

Saudaraku, bernyanyi puji-pujian bagi Allah itu hal yang indah. Kelak di sorga, doa akan berlalu tetapi pujian akan mengisi kekekalan. Mengapa? Sebab kita tidak lagi tinggal di dunia yang penuh dengan kesusahan dan penderitaan. Kita tinggal di sorga yang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera. Tidak ada lagi ratap tangis dan kesakitan di sorga sehingga bukan doa yg kita naikkan melainkan puji-pujian bagi Allah. Meski masih di dunia, kita perlu untuk menaikkan puji-pujian. Kita perlu membiasakan gaya hidup sorgawi mengalir dalam hidup kita melalui puji-pujian. Saya senang dengan puji-pujian himne, berupa kidung jemaat, nyanyian kidung baru atau pelengkap kidung jemaat. Isi liriknya begitu puitis, berisikan kebenaran firman dan mengekspresikan hubungan kita dengan Allah. Pencipta lagu kidung menggali kekayaan firman Tuhan secara mendalam sambil menyelaraskan itu semua dengan realitas kehidupan. Mari kita bahas salah satu lagu dalam kidung ya.

Saudaraku, kita tidak asing lagi dengan lagu berjudul "Ya Tuhan Tiap Jam" yg terdapat di Kidung Jemaat 457. Ini lagu yg sangat indah, lagu yg puitis. Yes, himne itu harus bersifat puitis, menyatakan makna kiasan yg perlu direnungkan secara mendalam, bukan makna sebenarnya yg dapat langsung dicerna seperti ketika khotbah disampaikan di mimbar. Mari kita mulai dengan Bait 1 yg menyatakan -> *Ya Tuhan, tiap jam 'ku memerlukanMu, Engkaulah yang memb'ri sejahtera penuh.* Ya Tuhan tiap jam itu berarti setiap waktu ya. Itu bahasa puitis yg berarti setiap waktu. Kita memerlukan Tuhan tiap detik, tiap menit, tiap jam dan tiap hari. Kita ga bisa hidup tanpa Tuhan sedetik pun. Dialah yang menopang kita dengan nafas hidup di setiap detiknya. Kita perlu Tuhan. Kehadiran Tuhan memberi kita sejahtera. Bukan sejahtera yg dunia miliki yg hanya sementara dan setengah atau seperempat tapi sejahtera penuh, sejahtera kekal. Sejahtera penuh bukan bicara soal materi atau harta melainkan hati yg damai, pikiran yang jernih dan perasaan yang tenang. Oh, Tuhan itu begitu baik. Dia hadir di setiap jam hidup kita  dan Dia pun hadir dengan memberikan sejahtera penuh.

Saudaraku, mari kita masuk ke bagian reff ya. Liriknya begini -> *Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan; 'ku datang, Jurus'lamat, berkatilah!* Penulis lagu mengulangi lirik pertama. Ia kembali menyatakan bahwa setiap jam Dikau kuperlukan. Ini menandakan penegasan. Ini menandakan kesungguhan. Ini menandakan kehausan. Ini menyatakan ketergantungan penulis kepada Tuhan. Oh ini sungguh indah. Ketika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, tidak masalah jika kita mengulanginya lebih dari 1 kali. Bukan berniat untuk doa bertele-tele melainkan untuk menyatakan kesungguhan, ketergantungan dan keinginan yang besar kepada Tuhan. Di bagian terakhir dari reff, penulis menyatakan bahwa kini ia datang kepada Sang Juruselamat. Oh indah sekali. Ketika umat ingin datang kepada Tuhan, kita punya izin, kita punya akses, kita diperbolehkan untuk datang kepada-Nya. Tak perlu bikin surat permohonan yg dicap oleh RT/RW sebab kita beroleh kasih karunia untuk datang langsung ke takhta-Nya. Haleluya... Ketika kita datang, kita perlu minta berkat dari Tuhan. Yes, kita perlu meminta, maka akan diberikan. Ketahuilah dan sadarilah bahwa Tuhan lebih ingin memberkati kita daripada kita ingin meminta berkat daripada-Nya. Yes, Tuhan senang memberkati kita. Dia sangat ingin memberkati kita. Ketika kita datang kepada-Nya, berkat yg indah sudah Tuhan sediakan sebab Tuhan sangat mengasihi kita, Tuhan ingin kita beroleh berkat. Oh haleluya..

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Di sorga kelak, doa akan berlalu tetapi puji-pujian akan mengisi kekekalan
☆ Tuhan Yesus hadir di setiap jam hidup kita untuk memberi sejahtera penuh
☆ Kita beroleh akses untuk datang kepada Tuhan dan menerima berkat dari Sang Sumber Berkat yang sangat suka memberkati umat-Nya
Tuhan Yesus memberkati kita. Amin ☘️😇🤍

Kutipan
Nyanyikanlah puji-pujian sebagai bentuk penyembahan kita kepada Tuhan

26-05-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya