Meruntuhkan Tembok Pemisah

-

 Galatia 3:28 (TB)  Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.

Shalom, Saudaraku... Dalam Yesus, kita bersaudara sekarang dan selamanya, dalam Yesus kita bersaudara..

Saudaraku, kita ini anak-anak Allah karena iman dalam Kristus. Kini kita telah mengenakan Kristus. Oleh sebab itu kita harus menyisihkan setiap perbedaan yang timbul dan yang kita bangun. Dalam Kristus, tidak ada lagi orang Yahudi atau Yunani. Hal pertama yang dibandingkan ialah kebangsaan. Dalam Kristus, nda ada lagi saudara bangsa Amerika, saudara bangsa Etiopia, saudara bangsa Inggris, saudara bangsa Cina atau saudara bangsa Indonesia. Dalam Kristus, semua bangsa menjadi satu. Dalam Kristus, kita menjadi kewargaan sorga. Haleluya... Unsur rasialisme nda boleh lagi ada dalam kekristenan. Kita harus meruntuhkan tembok pemisah kebangsaan ini. Dalam Kristus, semua bangsa harus bersatu. Bangsa Yahudi itu erat kaitannya dengan bangsa yang beragama sedangkan Yunani bangsa yang berhikmat dan berpengetahuan. Indonesia bangsa yg unggul di Badminton, Brasil bangsa yg unggul di sepak bola. Semua bangsa dengan beragam keunggulannya harus bersatu di dalam Kristus dan menyingkirkan segala perbedaan yang merusak. Mari setiap bangsa bersatu di dalam Kristus.

Saudaraku, aspek kedua yang dibahas ialah perbedaan status, ada yang budak, ada juga bos; ada yang hamba, ada juga tuan; ada karyawan, ada manajer. Meskipun budak dan hamba sering dipandang sebelah mata, tapi ternyata di dalam Kristus keduanya sama. Tuan tidak lebih tinggi daripada hambanya, demikian juga sebaliknya. Di kantor, levelnya berbeda oleh karena jabatan tapi dalam Kristus, ga ada orang yg menyandang gelar atau jabatan. Semuanya sama rata, menjadi satu di dalam Kristus. Itu sebabnya orang Kristen nda boleh sombong dengan posisi atau jabatannya. Dia nda boleh mendiskriminasi atau merendahkan orang miskin. Jangan pernah!! Yang boleh ialah mengasihi hamba atau budak kita sebagaimana Kristus telah mengasihi kita.

Saudaraku, bahkan perbedaan laki-laki dan perempuan pun harus diruntuhkan di dalam Kristus. Ini hebat dan dahsyat sekali. Dalam Kristus, laki-laki tidak lebih kuat daripada perempuan, laki-laki tidak lebih layak untuk menghampiri takhta Allah daripada perempuan, laki-laki tidak lebih dihargai oleh Allah daripada perempuan. Di dalam Kristus, tidak ada kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Itu sebabnya kita tidak diperkenankan untuk merendahkan perempuan atau mengagungkan laki-laki. Kita semua sama-sama ciptaan yg dikasihi oleh Tuhan. Yang kita perlukan dalam tubuh Kristus ialah membangun satu sama lain. Kita perlu saling memperhatikan, saling menguatkan dan saling menanggung di dalam Kristus. Laki-laki dan perempuan menjadi satu dalam keluarga Allah.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Dalam Kristus, tidak ada lagi perbedaan kebangsaan sebab semuanya telah menjadi satu di dalam Kristus
☆ Dalam Kristus tidak ada lagi perbedaan status atau jabatan. Semuanya menjadi satu di dalam Kristus
☆ Dalam Kristus, tidak ada lagi perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Keduanya menjadi satu dalam tubuh Kristus
Tuhan Yesus menyatukan kita. Amin 😇🤍❤️

Kutipan
Dalam Kristus, semua tembok pemisah dan belenggu perbedaan harus disisihkan dan dilenyapkan

18-05-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya