Penumpangan Tangan

-

 Kisah Para Rasul 19:6 (TB)  Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

Shalom, Saudaraku... Seperti minyak di kepala Harun, dari jenggot ke jubahnya turun, seperti embun di bukit Hermon mengalir ke bukit Sion, sebab ke sanalah Allah memerintah agar berkat-berkat-Nya tercurah...

Saudaraku, dalam kekristenan, penumpangan tangan sering menjadi suatu hal yang pernah kita lihat. Penumpangan tangan terjadi ketika seseorang dibaptis, seseorang diberkati saat pernikahan, saat peneguhan majelis atau saat seseorang sedang didoakan. Penumpangan tangan terletak di kepala seseorang. Nah, waktu di Perjanjian Lama, kambing domba juga dipersembahkan untuk korban penghapus dosa. Imam mempersembahkan korban itu dengan menumpangkan tangannya di atas kepala kambing domba itu. Sebenernya yg Allah mau ialah persembahan diri umat-Nya bukan persembahan kambing domba. Tapi bukan maksudnya Allah ingin agar manusia jadi korban yg dibakar, hangus dan kemudian mati. Itu mah dewa Molokh. Ritual persembahan mereka ialah dengan mempersembahkan anak laki-laki atau perempuan yg disembelih kepada dewanya. Itu mengerikan sekali. Allah tidak sama dengan Molokh. Allah tidak kekurangan kambing domba. Jadi, kambing domba yg dipersembahkan itu merupakan tanda bahwa sebenarnya kitalah persembahannya. Dengan menumpangkan tangan di kepala kambing domba, itu menandakan bahwa domba itu adalah saya dan saya adalah domba itu. Ketika saya meminta imam untuk menyembelihnya, itu seperti sayalah yang dipersembahkan. Ketika darah domba itu mengalir, darah saya pun mengalir. Jadi, penumpangan tangan itu penting. Itu adalah tanda bahwa kitalah yg sesungguhnya jadi persembahan.

Saudaraku, penumpangan tangan juga terjadi saat berkat dinyatakan. Waktu itu Yakub memberkati 2 cucunya yang berasal dari Yusuf. Kedua tangan Yakub diletakkan kepada masing-masing cucunya. Yakub menyatakan dan memperkatakan berkat bagi keduanya. Ini dahsyat sekali. Praktik ini sudah jarang dilakukan oleh ayah di rumah. Apa yg Yakub lakukan memang terjadi di akhir hidupnya tapi menyatakan berkat dengan menumpangkan tangan bisa kita lakukan sekarang, tak perlu menunggu akhir hidup atau sudah sekarat. Ada kuasa dari penumpangan tangan ketika kita menyatakan berkat dengan iman sambil bersandar pada kehendak Allah. Kita perlu mulai lagi mempraktikkan ini. Coba saudara lihat keluarga atau lingkungan saudara, adakah orang yg menumpangkan tangan sambil mengucap berkat? Sudah jarang, sudah langka. Ayo kita coba mulai, ayo kita minta suami atau ayah kita untuk memberkati anak-anannya dengan menumpangkan tangan sambil mengucap berkat.

Saudaraku, ingat ayat yg ada di Mazmur 133? Dikatakan begini, seperti minyak di kepala Harun, dari janggut ke jubahnya turun. Waw, ini pernyataan yg indah. Minyak di kepala itu menandakan ada penumpangan tangan. Lalu, kita perhatikan bahwa dari kepala, minyaknya jatuh ke jubah. Jubah Harun itu panjang. Bukan sampai pinggang, tapi sampai kaki. Oiya, minyak itu artinya urapan Allah ya. Ada kuasa urapan Roh Kudus, itulah maknanya. Nah, kemarin kita juga udah belajar tentang tubuh Kristus. Siapa kepalanya? Tentu Dia adalah Kristus. Kitalah anggota-anggota tubuh-Nya. Dari kepala sampai ke kaki menandakan bahwa berkat itu datang dan bersumber dari Kristus, Sang Kepala. Lalu turun ke anggota-anggota tubuh-Nya, turun ke leher, dada, tangan, jari, paha hingga ke kaki. Semua menerima curahan dan urapan berkat dari Allah. Karena itu, kita perlu ada dalam gereja, kita perlu menyatu dalam tubuh Kristus. Berkat urapan dari Allah ndak bisa dialami sendirian. Berkat Allah harus dirasakan bersama. Bukankah kita ini hidup diberkati untuk memberkati? Yes, jadi marilah kita hidup dalam tubuh Kristus untuk menerima aliran berkat Allah.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Penumpangan tangan terhadap korban kambing domba menandakan bahwa sayalah yang jadi persembahannya
☆ Penumpangan tangan sambil mengucap berkat akan mengandung kuasa jika dinyatakan dengan iman
☆ Mari berada dalam tubuh Kristus dan alami urapan berkat Allah
Tuhan Yesus memberkati kita. Amin 😇☀️😃

Kutipan
Berkat Allah dapat dinyatakan sambil menumpangkan tangan

23-05-2022
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya