Kecenderungan Dosa

-

 Roma 7:15 (TB)  Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.

Shalom, Saudaraku.. Tuhan Yesus begitu mengasihi dan peduli kepada kita.

Saudaraku, Hukum Taurat yang diterima oleh umat Israel telah membuktikan bahwa manusia tidak dapat melakukan perintah Allah sepenuhnya. Dari ratusan perintah, manusia pasti punya titik lemah, punya cela dan cacat sehingga gagal untuk memenuhi seluruh standar Allah yg kudus dan tanpa cela. Siapa yg bisa menyamai kekudusan Allah? Siapa yg bisa hidup dengan sempurna? Ga ada yang bisa. Dari sekian juta umat Israel, ga ada satu pun yg sanggup menggenapi hukum Taurat dan mematuhi seluruhnya dengan sempurna. Hukum Taurat menyadarkan kita bahwa dengan usaha dan perbuatan sendiri, kita tidak akan pernah sanggup memenuhi tuntutan Allah, kita tidak akan pernah bisa memenuhi standar Allah. Oleh karena itu, jangan ada satu pun dari kita yg memegahkan diri karena sudah berbuat ini dan itu. Ga ada dari kita yg boleh bangga dengan usaha dan perbuatan diri sendiri.

Saudaraku, kecenderungan manusia ialah melakukan apa yg sebenarnya nda mau dia lakukan. Tapi entah mengapa, bawaannya ingin aja melakukan apa yg sebenernya ga mau dilakukan. Itulah akibat dari dosa. Kita selalu punya kecenderungan untuk bikin dosa dan jatuh lagi dalam dosa. Kita ingin lakukan hukum Allah tapi nyatanya kita bikin dosa dan dosa lagi. Kenapa? Karena manusia sudah jatuh dalam dosa dan diikat olehnya. Kita sudah terjerat dan terpenjara oleh dosa. Semakin kita ingin hidup benar dengan kekuatan sendiri, semakin banyak kita gagal dan jatuh. Iblis senang sekali ketika kita hidup mengandalkan diri sendiri sebab dia tahu bahwa kita akan gagal, gagal dan gagal lagi. Kita akan terus-menerus melakukan apa yg sebenarnya ga mau kita lakukan. Efek dari dosa sungguh membahayakan.

Saudaraku, manusia sudah tau bahwa seks bebas itu salah. Dia ga mau lakukan itu, tapi jerat dosa membuat dia justru melakukannya. Dia sadar bahwa ngomong kasar itu salah, tapi dia justru ucapkan itu terus-menerus. Manusia sadar bahwa membenci dan mendendam itu jahat, tapi dia justru lakukan itu. Nah, ini yg terjadi pada mereka yg belum lahir baru, yg belum menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Kalau kita mau lepas dari kutuk dosa, maka kita harus berserah kepada Allah yg penuh anugerah dan kasih sayang. Jangan lagi mengandalkan diri sendiri. Cuma kasih karunia ALLAH yg sanggup melepaskan kita dari kutuk dosa ini. Cuma anugerah Allah yg sanggup membuat kita ingin terus melakukan kehendak Bapa dan hidup sesuai firman Tuhan. Keinginan Roh akan menjadi kesukaan kita. Dosa akan kita tinggalkan dan kita tidak lagi dikuasai olehnya. Kita akan jadi lebih dari pemenang. Kita akan menaklukkan setiap serangan setan. Kita akan menang di dalam Tuhan.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Hukum Taurat membuktikan bahwa kita tidak bisa memenuhi standar Allah dengan usaha diri sendiri
☆ Dosa mengakibatkan manusia melakukan apa yg sebenarnya tidak mau dia lakukan
☆ Anugerah Allah melepaskan kita dari ikatan dosa
Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin

Kutipan
Sebelum aku lahir baru, kecenderunganku selalu ingin berbuat dosa tapi setelah lahir baru, anugerah Allah membuatku terus hidup dalam firman-Nya

25-06-2023
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya