Tebarkanlah Jalamu

-


Yohanes 21:6 (TB)  Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.


Shalom, Saudaraku... Bersama Dia hatiku damai walau dalam lembah kekelaman...


Saudaraku, waktu itu Petrus dan kawan-kawan pergi menangkap ikan tapi di malam itu mereka tidak mendapat apa-apa. Biasanya ikan itu banyak ngumpul di malam hari dan bahkan nelayan berhasil menangkap banyak ikan. Tapi malam itu, mereka nda dapat apa-apa. Lalu ada seorang yg mereka tidak kenali, padahal itu adalah Yesus. Saat itu Yesus menyuruh mereka menebarkan jala ke kanan dan mereka akan memperoleh sesuatu. Mereka pun nurut sama perkataan Yesus. Apa yg terjadi? Mereka dapat banyak sekali ikan. Banyak banget sampai mereka tidak bisa lagi menariknya. Perhatikan, ketaatan kepada Tuhan akan membuat kita beroleh kelimpahan. Eits, eits, eits, yg saya maksud bukan kelimpahan materi tapi kelimapahan sukacita. Semalaman mereka nda dapat satu pun ikan tapi ketika hari sudah terang, ketika seharusnya ikan lagi sulit didapat mereka justru dapat banyak banget. Ini sungguh menimbulkan sukacita yang sangat amat besar. Ini mah seneng seseneng-senengnya. Mereka semua bahagia sekali sebab perintah Yesus itu benar dan nyata dan ajaib. Mari taat kepada Yesus...


Saudaraku, kita juga bisa belajar bahwa di luar Yesus kita tidak dapat beroleh apa-apa. Sebaik apapun kondisinya, sehebat apapun diri kita, seahli apapun kemampuan kita, perlu kita sadari bahwa kita tidak akan dapat apa-apa. Kita musti belajar sadar bahwa di luar Yesus kita tidak bisa apa-apa dan ga dapatkan apapun. Seberapa banyak dari kita sering mengandalkan diri sendiri dan tidak melibatkan Tuhan? Kita dapat apa? Kita peroleh sesuatu? Mungkin kita merasa bahwa kita dapatkan sesuatu meski berusaha sendiri tanpa melibatkan Tuhan, tapi pertanyaannya ialah apa yg kita dapat itu bertahan sampai kapan? Paling sampai kita mati... Harta benda, rumah yg besar dan mewah, uang, mobil, motor dan tanah hanyalah sementara. Kita ga dapat apa-apa di luar Kristus. Kita harus belajar percaya sama Tuhan. Jangan fokus mengandalkan diri sendiri...


Saudaraku, perhatikan ketika Yesus hadir dan ketika Ia berfirman, semuanya jadi berbeda dan berubah. Awalnya dengan kemampuan sendiri mereka ga dapet satu pun ikan tapi bersama Yesus mereka dapat banyak sekali ikan sampe jala mereka pun sulit ditarik. Dalam Yesus sungguh ada kelimpahan. Kita harus senantiasa melibatkan Tuhan Yesus dalam setiap pekerjaan dan tindakan kita. Pastikan bahwa apa yg kita kerjakan selaras dengan apa yg Tuhan mau. Jangan pernah lakukan apapun di luar kehendak Tuhan. Jadilah pribadi yg selalu sefrekuensi dengan Tuhan. Maju kalau Tuhan suruh maju, tebarkan kalau Tuhan suruh tebarkan. Jangan justru ragu, ga percaya dan melawan kehendak Tuhan. Yuk kita percaya, yuk kita mengandalkan Tuhan sepenuhnya.


Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar

☆ Ketaatan mendatangkan kelimpahan 

☆ Di luar Tuhan kita ga bisa lakukan apa-apa

☆ Lakukan segala sesuatu menurut firman-Nya dan seturut kehendak-Nya 

Tuhan Yesus mengasihi kita. Amin 😊😇😃


Kutipan

Dalam ketaatan ada kelimpahan


15-06-2023

RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya