Pakaian Orang Yang Dikuduskan

-

 Kolose 3:12 (TB)  Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

Shalom, Saudaraku... Kita ini orang yg sudah ditebus, dibebaskan dan dimerdekakan di dalam Tuhan...

Saudaraku, kalau kita ditanya, "Siapa yang mau dikuduskan dan dikasihi oleh Tuhan?" Tentu kita semua mau... Waw indah banget yaa.. Gini deh, coba siapa yang mau perawatan gigi sehingga giginya putih? Tentu ini biayanya mahal ya, tapi gigi kita jadi bersih dan kita jadi percaya diri kalau senyum sambil memperlihatkan gigi. Kalau kulit kita kusam, kita pun ingin kalau kulit kita jadi cerah dan bersih apalagi kalau perawatan kulitnya gratis. Nah, ada yang lebih indah dan lebih penting dari itu semua, sebab Allah ingin menguduskan kita. Gigi itu keliatan, kulit itu pun keliatan, tapi batin kita ga keliatan dan itulah yg Tuhan kuduskan dan Tuhan baharui. Pengudusan Tuhan atas kita sangat amat berharga dan bernilai besar, lebih dari perawatan gigi dan kulit. Puji Tuhan banget kita dikuduskan dan disucikan. Suatu anugerah yang sangat tak ternilai...

Saudaraku, karena kita sudah dikuduskan oleh Allah, maka mari kita mengenakan belas kasihan dan kemurahan. Ini adalah pakaian kita. Bagaikan pakaian yg selalu dipakai tiap hari, begitu juga dengan belas kasihan dan kemurahan. Ingat, kita dikuduskan oleh Allah itu biayanya gratis karena ini bersumber dari kemurahan dan anugerah Allah. Kita yg sudah menerima anugerah secara cuma-cuma dan gratis harus sadar diri dan balas budi kepada Tuhan. Gimana caranya? Dengan berbelas kasih dan menyatakan kemurahan bagi sesama. Sikap suka memberi, peduli dan perhatian sama orang lain ialah wujud bahwa kita mengasihi Tuhan. Ini pun menjadi tanda bahwa kita sudah dikuduskan oleh Allah. Jadi orang Kristen itu harus baik ya... Orang pelit dan apatis bukanlah ciri orang Kristen. Itu bukan tanda dari orang yg sudah dikuduskan. Perhatikan kisah orang Samaria yg baik hati. Dia penuh dengan kemurahan hati. Orang yg tidak dikenali pun dia bantu dan dia tolong. Dia berkorban waktu, tenaga bahkan materi untuk orang yg dirampok itu. Baik banget kan. Itulah yg harus jadi cerminan dari diri kita sebagai orang yg sudah dikuduskan oleh Allah.

Saudaraku, karakter berikutnya yang harus kita kenakan ialah kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Ingat, ini adalah pakaian kita. Harus selalu dipakai, kalau tidak dipakai ya kita malu dan ga waras. Kita harus punya ciri yg mulia. Rendah hati itu mau mengakui kesalahan, kekurangan dan kegagalan. Dia nda gengsi dengan dirinya yg masih harus belajar. Dia mau minta maaf kalau salah, mau berterima kasih ketika diberi dan mau minta tolong ketika sedang susah. Kita pun harus jadi pribadi yg lemah lembut. Kita punya kemesraan. Kita bicara dengan tutur kata yg sopan, yg halus dan ramah. Mau ya? Mau dong...! Kita pun perlu belajar sabar. Sabar bukanlah sabar kalau ada batasnya. Kita harus belajar untuk miliki kebesaran yang tiada batas. Bagai samudera yang luas dan dalam, begitu juga kesabaran yg kita miliki. Kenapa? Karena kita sudah dikuduskan oleh Allah dan kesabaran yg kita miliki ga bersumber dari diri kita sendiri tapi dari Allah. Ada yg nyebelin, ngecewain, bikin marah, kita mau sabar, sabar dan sabar. Mari kenakan ciri dan tanda orang yg kuduskan Allah setiap hari dan setiap waktu.

Puji Tuhan, hari ini kita sudah belajar
☆ Tuhan menguduskan kita dan itu jauh lebih bernilai daripada perawatan gigi dan kulit
☆ Kita perlu mencerminkan belas kasihan dan kemurahan hati.
☆ Kita perlu mengenakan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Tuhan Yesus menopang kita. Amin 😇🙏🏻🤲

Kutipan
Sebagai orang yg dikuduskan Allah, mari kita kenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran

12-07-2023
RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya