MENGELOLA KELIMPAHAN

-

(Kej 41:29) Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir.


Shalom, Saudaraku.. Apa kabs hari ini? Kiranya kita semua senantiasa hidup dalam takut akan TUHAN ya…


Saudaraku, di bawah langit ini, segala sesuatu tuh ada waktunya. Ga selamanya kita hidup dalam kelimpaha, ga selamanya juga kita hidup dalam kesengsaraan. Musim hidup silih berganti tapi kasih TUHAN tetap abadi. Ada amin..? Dalam arti mimpi yang disampaikan oleh Yusuf, kita tahu bahwa ada 7 tahun masa kelimpahan di seluruh tanah Mesir. Coba cek kehidupan kita saat ini, apakah saat ini kita sedang menjalani tahun kelimpahan? Bersyukurlah ketika kita masih bisa makan enak, masih bisa tidur nyenyak, punya rumah yang bagus dan kendaraan yang memadai. Bersyukurlah untuk kesehatan, ketenangan dan kebahagiaan yang kita rasakan setiap hari. Itu adalah kelimpahan dalam hidup kita. Bersyukurlah untuk pekerjaan, gaji dan aktivitas yang masih bisa kita kerjakan sehari-hari. Bukankah semuanya itu kelimpahan? Kita harus belajar untuk rajin menghitung berkat TUHAN, menyebutkannya satu per satu hingga kita menyadari betapa melimpahnya hidup kita. 


Saudaraku, kelimpahan itu bicara soal kondisi yang lebih dari cukup. Yes, apakah saat ini harta benda kita melimpah? Apakah uang kita hari ini melimpah? Kalau ya, bersyukurlah. Belajarlah untuk mengatur keuangan kita dengan bijaksana sehingga berkat melimpah yang TUHAN titipkan bagi kita bisa kita Kelola dengan tepat, bisa disalurkan juga bagi orang-orang yang membutuhkan. Ingat, apa yang TUHAN percayakan haruslah dikelola dengan baik. Kita harus menyadari bahwa kita bukan pemilik uang yang melimpah melainkan kita hanya mengelola berkat melimpah yang TUHAN titipkan. Kita harus dengan rendah hati mengakui bahwa apa yang ku punya saat ini sebenarnya bukanlah milikku melainkan milik TUHAN. Kita harus minta TUHAN untuk berikan hati yang bijaksana dalam mengelola kelimpahan yang TUHAN berikan.


Saudaraku, masa kelimpahan harus kita waspadai. Kenapa…? Kita harus mewaspadai diri kita supaya tidak menaruh rasa puas dari harta. Kepuasan kita haruslah bersumber dari TUHAN saja. Kalau kita punya kelimpahan dan fokus kita mulai beralih dari TUHAN kepada harta, maka hancurlah kelak hidup kita. Percuma limpah harta di dunia tapi menderita, meratap dan menangis dalam kekekalan dan ngerinya Kerajaan Maut. Maka jangan pernah kita gila harta, gila kelimpahan. Jangan, jangan pernah..! TUHAN pernah mengingatkan supaya kita menciptakan keseimbangan, artinya kalau kita diberi kelimpahan dan kekayaan, jangan makan semua harta melainkan harus dibagi dan disalurkan kepada yang membutuhkan. Betapa bahagianya ketika kita limpah harta tapi limpah juga dalam kemurahan hati…


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau berkomitmen lakukan 3 hal, yaitu

1. Saya mau menyadari kelimpahan hidup yang TUHAN berikan bagi saya.

2. Saya mau meminta hati yang bijaksana dari TUHAN supaya dapat mengelola kelimpahan yang TUHAN berikan.

3. Saya mau limpah harta sekaligus melimpah dalam kemurahan hati. 

Tuhan Yesus menolong kita selalu. Amin..


Kutipan

Segala kelimpahan yang kita miliki saat ini haruslah dikelola dengan bijak sebab sebenarnya itu adalah milik TUHAN


28-11-2023

RP

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya