TUNDA KESENANGAN!!

-

Amsal 21:17 Orang yang suka bersenang-senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.


Shalom, Saudaraku.. Tuhan Yesus selalu baik dalam hidup kita. 


Saudaraku, orang sukses yang punya karakter unggul dan mulia suka bilang begini, “Lebih baik kita menunda kesenangan di masa kini untuk bisa menuainya di masa depan.” Banyak orang ga bisa menunda kesenangan. Mereka ingin senang-senang hari ini, mereka ingin foya-foya dan menikmati hidup padahal belum punya modal untuk bersenang-senang. Bahkan ada orang yang rela berhutang demi memenuhi keinginannya untuk jalan-jalan, entah ke Bali atau tempat liburan lainnya. Sungguh menyedihkan dan memprihatinkan. Orang yang selalu mengutamakan senang-senang padahal belum punya modal adalah orang-orang kasihan, orang-orang yang berpengertian rendah. Mereka lebih mengutamakan keinginan dari pada keperluan. Mereka sungguh menyedihkan. Kita harus menguasai diri. Belajar untuk menunda kesenangan dan belajar untuk bekerja keras dahulu.


Saudaraku, ada juga orang yang suka kemewahan dan kemabukan. Ini bahaya sekali. Orang tuanya kaya raya tetapi anaknya suka pesta pora dan kemabukan, maka keluarganya menjadi hancur. Orang tuanya juga tidak bisa mendidik anaknya dengan benar malah justru memberikan uang untuk anaknya bisa bersenang-senang. Setelah beberapa lama, hal itu menjadi senjata makan tuan. Orang tuanya mengira bahwa itu akan menyenangkan hati anak tetapi itu sebenarnya tidak mendidik. Malah justru keluarga jadi hancur dan anak itu jadi beban keluarga. Anak itu menyusahkan orang tua dan menggerus kekayaan orang tuanya. Anak ini sudah kecanduan dengan pesta pora dan kemabukan, selalu memaksa orang tuanya untuk kasih uang dan ia berfoya-foya. Sungguh menyedihkan sekali. Orang tua menjadi pedih hati, menyesal karena telah memanjakan anaknya dengan cara yang keliru.


Saudaraku, kita harus sadar bahwa hidup adalah perjuangan. Banyak yang harus dikerjakan dengan keringat, air mata bahkan darah. Jangan maunya senang-senang melulu, foya-foya, manja dan pesta pora. Kesenangan sementara itu hanya akan menghancurkan. Kita harus berpaut pada visi yang cemerlang di masa depan dan itu semua harus diwujudkan dengan kerja keras di masa kini. Kita ga bisa santai-santai. Kita ga bisa anggap remeh. Semua harus diusahakan dan dikerjakan dengan serius, dengan maksimal dan dengan totalitas. Kita harus rajin, disiplin, komitmen dan serius dalam menggapai mimpi kita. Tunda dulu kesenangan dan fokus pada kerja keras. Jangan sampai jadi beban keluarga di masa mendatang karena terlalu fokus memuaskan keinginan di masa kini. Bekerjalah dengan semaksimal mungkin, berdoa dan berserah kepada TUHAN sehingga indah pada waktunya kita akan menuai hasil manis di masa mendatang.


Puji TUHAN, hari ini kita sudah belajar dan mau menerapkan 3 hal, yaitu 

1. Saya mau menunda kesenangan dan tidak mau berhutang demi bersenang-senang. 

2. Saya tidak mau mendidik dan memanjakan anak dengan cara yang salah. 

3. Saya mau bekerja keras dengan disiplin, serius dan konsisten juga berdoa dan berserah kepada TUHAN sehingga bisa menuai hasil manisnya di masa depan. 

Tuhan Yesus menopang kita. Amin.. 😇🙏😃


Kutipan

Tunda kesenangan dan bekerja keraslah di hari ini maka engkau akan menuai hasil manisnya di masa depan.

19-09-2024

Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

Keuntungan Hidup

-
  Filipi 3:7 (TB)  Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus adalah keuntungan bagi kita. Hari ini kita akan belajar keuntungan hidup. Saudaraku, orang dunia bilang bahwa mati itu rugi tapi orang Kristen katakan mati itu keuntungan. Orang dunia juga bilang penderitaan itu kerugian tapi bagi orang Kristen penderitaan adalah keuntungan. Kalau kau disebutkan lagi, untung rugi antara orang dunia dengan orang Kristen akan saling bertolak belakang. Kenapa? Karena kita bukan dari dunia ini melainkan dari sorga. Alkitab sendiri mencatat bahwa sesungguhnya orang yg percaya Kristus adalah kewargaan sorga. Bagi kita pribadi, apa sih yang membuat kita beroleh keuntungan? Kita bisa menjawab banyak hal, mulai dari punya duit yg banyak, tinggal di rumah yg besar, menang undian mobil dan lain sebagainya. Tapi saya tersentak melihat bagaimana Paulus menyatakan bahwa semuanya dianggap rugi karena pengenalan akan...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya