PENGETAHUAN MEMBANGGAKAN, KASIH MEMBANGUN 📚❤️

-

📖 1 Korintus 8:1b — “Pengetahuan membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.” (BIMK)


Shalom, Saudara yang terkasih… 🙏


Saudaraku, dalam dunia yang memuja kepintaran dan opini, kita kadang lebih ingin terlihat benar daripada berbuat baik. Tapi Firman Tuhan hari ini dengan jelas mengingatkan: pengetahuan bisa membuat sombong, tetapi kasih justru membangun. 🎓➕💗 Kita harus berhati-hati dengan pengetahuan yang tidak diimbangi dengan kasih, sebab ini akan jadi pemicu orang menjadi sombong. Perhatikan ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka unggul dalam pendalaman firman TUHAN tetapi sombong sekali. Mereka suka membanggakan diri lalu merendahkan orang lain. Mereka mengumbar prestasinya dengan rajin berpuasa dan memberi persepuluhan lalu merendahkan pemungut cukai yang berdosa itu. Hal ini sangat memprihatinkan. Mereka punya pengetahuan yang tinggi tetapi kasihnya sangat tipis sehingga mereka menjadi sombong.


Saudaraku, pengetahuan itu penting — kita perlu belajar, bertumbuh, dan berpikir kritis. Tapi jika ilmu tidak disertai kasih, maka ilmu itu bisa melukai, merendahkan, bahkan menjatuhkan orang lain. Sebaliknya, kasih akan memperhatikan dampak dari setiap ucapan dan tindakan. Kasih tidak ingin sekadar menang debat, tapi menang hati. 🤝 Orang yang berpengetahuan tinggi tanpa kasih selalu ingin memenangkan perdebatan meski harus melukai orang lain dan mengorbankan relasi yang baik. Namun orang yang punya kasih akan bijaksana dalam menjalin hubungan. Ia akan menyatakan kebenaran tanpa harus melukai orang lain. Ia akan menyampaikan alasan dengan benar dan tepat. Orang yang punya kasih selalu mengusahakan damai sejahtera.


Saudaraku, hari ini, mari kita periksa motivasi hati kita. Apakah kita menyampaikan sesuatu karena ingin membangun, atau hanya ingin pamer tahu banyak? Mari kita menyeimbangkan pengetahuan dengan kerendahan hati dan kasih. Karena yang membangun gereja dan sesama bukan kepandaian kita, tapi kasih kita. 🕊️🏗️ Kita juga tahu bahwa membantu orang lain itu baik tetapi tidak banyak yang mau bertindak dengan kasih yang nyata. Teori tahu, tetapi praktik minim. Tentu TUHAN tidak ingin pengetahuan yang tinggi ternyata diiringi oleh kasih yang dingin. Tak apa pengetahuan kita saat ini masih sedikit, asal kasih kita berlimpah. Lebih baik lagi kita bertumbuh dalam kasih dan pengetahuan secara seimbang. Apa yang kita ketahui sebagai kebenaran, mari kita praktikkan di dalam kasih.

______________

✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya tidak ingin menjadi sombong karena pengetahuan saya.

2⃣ Saya memilih untuk membangun orang lain dengan kasih, bukan sekadar membuktikan bahwa saya benar.

3⃣ Saya mau belajar berkata dan bertindak dengan kasih Kristus.

______________

📌 Kutipan Hari Ini:

"Ilmu bisa mengangkatmu di hadapan manusia, tapi kasih meninggikanmu di hadapan Tuhan."


🗓️ 18-07-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya