KASIH SETIA TUHAN TIDAK BERBATAS ☀️💛

-

📖 Mazmur 36:7 (TB) — “Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.”


Shalom, Saudara terkasih 🌤️ Kiranya damai dan sukacita dari Tuhan memenuhi hati kita hari ini. 


Saudaraku, Mazmur 36 menggambarkan kontras besar antara kejahatan manusia dan kasih setia Tuhan yang tak terbatas. Di dunia yang sering keras, penuh tipu daya, dan mudah melukai, Daud mengangkat mata kepada Tuhan dan menyadari satu kebenaran yang meneduhkan: kasih setia Tuhan tidak pernah berubah. Kasih setia-Nya bukan hanya besar—tetapi tak terukur. Saat manusia mengecewakan, Tuhan tetap setia. Saat situasi tidak menentu, kasih-Nya tetap kokoh. Daud menyebut kasih setia Tuhan sebagai sesuatu yang “berharga,” artinya tidak bisa digantikan oleh apapun yang dunia tawarkan. Dunia tawarkan uang, jabatan dan harta sebagai sesuatu yg berharga namun bagi orang percaya, kasih setia Tuhan jauh lebih berharga, bahkan kasih setia Tuhan lebih dari hidup. Ini menyatakan suatu penghargaan yg besar akan kasih setia Tuhan dan betapa pentingnya hidup dalam kasih setia Tuhan.


Saudaraku, ayat ini menunjukkan bahwa kasih setia Tuhan bukan hanya sesuatu yang kita baca, tetapi tempat kita berlindung. “Naungan sayap-Mu” menggambarkan perlindungan yang lembut namun kuat—seperti induk burung yang menutupi anak-anaknya dari bahaya. Tuhan tidak sekadar melindungi dari luar; Ia menenangkan batin dan menguatkan dari dalam. Ketika hati gelisah, kasih-Nya memberikan damai. Ketika hidup terasa berat, kasih-Nya menjadi kekuatan. Ada lirik lagu yang berkata, “Kasih setia-Mu lebih dari hidup,” dan itu benar—kasih Tuhan adalah nafas pengharapan kita. Saat kita kuatir dan cemas, mari belajar untuk tenang dengan mengatakan, "Oh Tuhan Yesus, kasih setia-Mu menghidupkan aku, kasih setia-Mu menyegarkan aku." Perkataan ini akan membuat damai sejahtera Allah yg melampaui segala akal dan pikiran memelihara hidup kita.


Saudaraku, jika hari ini engkau merasa letih, cemas, atau kewalahan oleh keadaan, ingatlah: ada tempat perlindungan yang aman, yaitu kasih Tuhan. Datanglah dan berlindunglah di bawah sayap-Nya. Tuhan tidak pernah menolak orang yang mencari perlindungan kepada-Nya. Ketika kita bersandar pada kasih setia Tuhan, kita menemukan keteduhan, ketenangan, dan keyakinan bahwa kita tidak berjalan sendirian. Dunia bisa berubah, tetapi kasih Tuhan tetap setia dari dahulu, sekarang, dan selamanya. 🌿 Betapa indahnya memiliki Allah yang tidak hanya mengerti, tetapi juga memeluk kita dengan kasih yang tidak pernah habis. Ini adalah suatu penghiburan besar dan indah dari Tuhan. Kita harus bersyukur akan ini semua. Kita harus berterima kasih untuk kesetiaan Tuhan yg tidak pernah pudar. Saat kita tidak setia, Tuhan tetap setia. Inilah kebenaran yg melegakan hidup kita. Mari kita pun senantiasa setia sama seperti Tuhan yg selalu setia.


✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya mau berlindung dalam kasih setia Tuhan setiap saat.

2⃣ Saya mau percaya bahwa kasih Tuhan lebih kuat dari kekhawatiran saya.

3⃣ Saya mau berjalan hari ini dengan yakin bahwa Tuhan memelihara hidup saya.


📌 Kutipan Hari Ini:

“Kasih setia Tuhan adalah tempat paling aman untuk beristirahat.”


🗓️ 22-11-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya